Cemburu

2.8K 239 9
                                    

"Papa, Bubu, aku pergi dulu ya sama Jio!" pamit Celine sambil lari dari lantai dua. Rambutnya yang tergerai sepunggung itu bergoyang mengikuti hentak langkahnya.

"Mau ke mana, Ce?" Jeffrey meninggalkan dapur, mengikuti Celine yang sekarang duduk di sofa ruang tamu, sedang mengikat tali sepatu Converse-nya.

"Ke sekolah. Ada latihan buat Pekan Kesenian." Celine bangkit berdiri lalu mencangklekkan ransel kecilnya ke punggung. "Dah, Papa!"

Jeff mengikuti anaknya ke depan rumah. Ia melihat seorang anak laki-laki bertubuh kurus ceking dengan sepeda motor matic warna biru di depan menyerahkan helm hitam untuk Celine. Itu Jio, teman Celine dari jaman masih TK yang bikin anak perempuannya nggak mau sekolah gara-gara Jio gak masuk. Celine langsung naik ke boncengan belakang motor Vario itu.

"Mari, Om," pamit Jio lalu menjalankan motor pelan-pelan.

Rumah sepi banget hari Sabtu itu. Mark masih tidur di kamarnya. Jerome kuliah di Bandung dan baru akan pulang saat libur semester nanti. Celine udah pergi barusan.

Jeff kembali ke dapur, di mana Tytan sedang memasak untuk sarapan mereka. Hanya mi instan, berhubung Tytan lagi malas masak dan tidak ada bahan makanan di dapur.

Aroma gurih kaldu ayam menguar di ruang makan. Tytan sudah menyajikan semangkuk mi instan dengan telur setengah matang dan rebusan sawi hijau untuk Jeff, sedangkan dia makan mi instan pedas dengan kuahnya yang kemerahan.

"Bu," panggil Jeff. "Celine memang sering pergi sama Jio?"

"Hu um." Tytan mengangguk. Ia mengunyah mie nya sebentar sebelum menelannya. "Jio sekarang udah besar banget loh, Jeff. Tinggi banget. Nggak heran sih, Papa Mamanya Jio memang tinggi."

Bukan. Bukan itu yang mau Jeff tanyain.

"Mereka nggak pacaran, kan?" Mata Jeff memicing.

Tytan tergelak. Ia paham ke mana arah pembicaraan ini. Ia melirik Jeff dengan senyuman jahil. "Kenapa? Cemburu, ya?"

"Cemburu apanya? Aku cuma mau tau anak gadisku itu dibawa siapa."

"Padahal aku sering cerita tentang Jio, lho..." Tytan menyeruput kuah mie-nya. "Kalo kata Celine sih mereka cuma temenan. Tapi aku gak tau ya, Jeff, mereka pacaran atau nggak. Kan kamu tau sendiri anak-anak gimana."

Rusak sudah hari Sabtu Jeffrey gara-gara rasa penasaran yang bikin hati tidak tenang.

.
.
.

Dari ketiga anaknya, memang cuma Jerome yang kedapatan punya pacar waktu masa SMA. Tytan yang mau marah gara-gara Jerome nggak cerita justru ditentang Jeffrey yang ngebela anaknya. "Kamu kaya nggak pernah muda aja."

Dan sekarang kalimat itu berubah jadi bumerang yang menghantam Jeffrey.

Dia takut kalo Celine punya pacar.

"Aku tahu isi otak cowok, Bu. Kalo anakku kenapa-kenapa gimana?" gerutu Jeffrey sambil mendorong trolley supermarket, mengikuti Tytan belanja bulanan.

"Iya. Terus?" Tytan sibuk mengambil sekotak kardus susu kalsium, memperhatikan label nutrisi di kemasannya sebelum memasukkannya ke trolley. "Kamu jangan parno gitu, ih. Anak kamu juga tahu mana yang boleh, mana yang nggak. Lagipula, Jio tuh anak baik-baik. Tingkahnya nggak aneh-aneh."

Bukannya didukung, malah ditentang. Jeffrey dongkol.

Tytan menoleh pada Jeffrey. "Kamu begini malah jadi kaya Papa, Jeff," ledek Tytan.

Jeff paling nggak mau disamain sama Pak Surya. Sumpah, buat Jeff mertuanya yang kaku itu nggak banget, deh. Tapi ternyata sekarang diapun melakukan hal yang Pak Surya lakukan pada anak gadisnya.

Papa JeffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang