Sesuai permintaan sang kepala keluarga, selesai dengan kegiatan 'menyapa' Noh Yeonhee, keduanya pun berangkat menuju apartemen dimana keluarga Bae tinggal. Disambut super-duper hangat oleh Seokwang yang langsung memeluk Winwin begitu keduanya tiba, dia yang biasanya akan selalu menanyakan soal keadaan Yoobin terlebih dulu itu bahkan jadi abai dengan si anak perempuan.
Merangkul menantunya penuh sayang, diajaknya masuk Dong Sicheng dan membiarkan si bungsu untuk mengikuti saja mereka dari belakang. Mengutarakan alasan kenapa ia memanggil sepasang suami-istri itu, Bae Yoobin sungguh dibuat tercengang ketika itu hanyalah sebuah hal sepele seperti; membantunya bebersih rumah.
Sempat menimbulkan ketegangan --lagi-- antara ayah dan anak itu, Hyunbin yang bilang jika tenaga tiga orang tua dan satu lelaki muda sungguh tak berefek jika digunakan untuk mengangkat perabotan berat rumah, membuat Yoobin akhirnya bungkam.
Melihat kondisi kakek yang sudah sangat renta, belum lagi Bae Seokwang yang bisa tiba-tiba saja pingsan seperti waktu itu, membuat ia akhirnya mengalah dan sepertinya Winwin juga tak masalah dengan itu; ini bukan berarti Yoobin khawatir dengan suaminya, hanya saja merasa tak nyaman membawanya datang ke hunian keluarga hanya untuk bersih-bersih.
Walau itu adalah hari libur, namun tetap saja waktu yang ada bisa dipakai untuk hal yang lebih berguna semisal untuk mengoreksi pekerjaan agar nanti bisa masuk kembali dengan tenang.
Namun nasi sudah menjadi bubur, ia yang langsung mengiyakan ucapan sang Ayah tanpa bertanya apapun, juga bisa dibilang salah dan tentu saja, harus bertanggung jawab untuk itu.
Maka setelah berganti dengan baju rumahan yang ada, baik Yoobin, Winwin, serta seluruh keluarga kecil Bae pun memulai kegiatan mereka; dimulai dari mengangkat perabotan yang ada, membersihkan debu-debu yang menempel sampai bersih tak tersisa, dan berakhir dengan menata kembali barang-barang yang tadi sudah disisihkan.
Mereka benar-benar menyelesaikannya tepat ketika matahari terbenam dan karenanya, Bae Seokwang meminta anak dan menantu lelakinya itu untuk menginap di apartemen saja; Winwin yang sudah mengangkat benda berat seharian itu tak seharusnya mengemudi, begitu pula dengan istrinya yang juga membantu.
Jadilah; setelah selesai dengan giliran mandinya, Bae Yoobin yang memang sudah merasa agak lelah itu memilih untuk mendudukkan diri di sofa rumahnya. Menyandarkan punggung pada sandaran empuk tempat duduknya, ia biarkan Noh Chanhee dan Bae Seokwang sibuk di dapur sementara Bae Hyunbin bersama si Kakek, Noh Sungil pergi ke supermarket untuk membeli beberapa hal yang diperlukan untuk makan malam.
Oh, Yoobin bukannya tak berusaha membantu, ia sudah menawarkan diri untuk setiap pekerjaan yang dilakukan oleh empat lainnya, tapi Seokwang melarangnya dengan alasan si anak gadis sudah melakukan terlalu banyak aktifitas sehingga sekarang waktunya beristirahat, lalu Sungil juga bilang ingin berolahraga sedikit dengan berjalan menemani Hyunbin, begitulah.
Menghela nafas, Bae Yoobin yang merasa agak bosan karena ditinggal sendirian itu akhirnya mendapati sesuatu yang menarik perhatiannya; itu sebuah album foto asing yang terletak di bawah meja, yang entah bagaimana baru saja ia lihat hari itu, padahal sudah sejak berbelas tahun lalu ia menempati apartemen ini bersama keluarganya.
Diambilnya satu dari sekian tumpukkan album foto lain yang sudah berkali ia lihat isinya. Dipandanginya si sampul coklat sejenak, sebelum kemudian disambut oleh seorang foto anak lelaki menggemaskan. Menggunakan kemeja biru muda, ia yang tersenyum dengan pipi apelnya, mengingatkan Yoobin pada satu orang lain yang saat itu masih berada di kamar mandi.
Wajah Dong Sicheng benar-benar tak berubah sejak dia kecil, sampai istrinya itu langsung bisa mengenali hanya dalam sekali lihat lewat foto lama itu.
Berlanjut lagi pada halaman selanjutnya, itu masihlah berisi foto-foto Winwin kecil yang dari latarnya bisa Yoobin pastikan jika diambil di rumah lamanya dulu; Namun sungguh, tak ada satupun memori yang bisa membuat perempuan ini ingat tentang sosok itu dimasa kecilnya, kehilangan sang Ibu yang begitu disayangi sepertinya berdampak kuat pada ingatan yang memaksa otak untuk menghapus sebagian besar kenangannya di Chuncheon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown Marriage
FanfictionIa bahkan tidak mengenal siapa lelaki yang diperkenalkan ayahnya sebagai Dong Sicheng ini, tapi kenapa tiba-tiba saja Beliau bilang jika dia adalah suaminya? Dan lagi-- Bagaimana Yoobin bisa tidak mengingat apapun soal pesta pernikahan yang seharusn...