Bae Yoobin menghela nafas, saat akhirnya tubuh ia dudukkan pada ayunan Taman yang berada di sekitar apartemennya. Memandangi tas belanjaan yang juga sudah ditaruh dengan nyaman di sisi lain benda itu, matanya beralih pada Jiho dan Eunwoo yang juga sudah mengambil tempat di sampingnya; dengan si teman gadis yang berposisi sama, sementara yang lelaki berdiri sembari menyandarkan punggung ke tiang ayunan dengan tangan berlipat.
Itu satu jam sebelum makan malam, dimana Bae Seokwang yang hari itu mengundang teman-temannya menahan mereka untuk tetap disana sampai makan malam selesai; ia ingin mengadakan jamuan besar-besaran sebagai agenda terakhir dari acara perkenalan menantunya hari itu.
Meminta si anak bungsu untuk pergi ke minimarket sebentar saat dirasa bahan yang diperlukan sudah habis, daripada mengiyakan tawaran Winwin yang mengajukan diri untuk menemaninya, gadis ini lebih memilih untuk pergi bersama Eunwoo juga Jiho dengan alasan jika suaminya itu mesti menemani Jaehyun yang memang merupakan rekan kerjanya --yang bisa dibilang tidak terlalu akrab dengan keluarga Bae, untuk menggindari suasana canggung, begitulah.
Namun tentu saja, alasannya tidak sesederhana itu; Yoobin rasa ia harus mengklarifikasi soal apa yang kedua sahabatnya itu dengar hari ini, ia benar-benar tak ingin membuat Eunwoo dan Jiho salah paham dengan statusnya yang ternyata sudah lama menjadi istri orang begini.
Maka dari itu setelah selesai berbelanja, Yoobin tak serta-merta langsung kembali ke apartemen Ayahnya, tapi justru mengajak mereka menuju taman disekitar sana. Memandangi mereka berdua yang kini sudah asyik mengobrol, baik Jiho dan Eunwoo sepertinya tak menunjukkan tanda-tanda penasaran akan apa yang mereka dengar hari ini; walau begitu gadis ini tetap tahu jika dua temannya memerlukan penjelasan lebih, ketiganya terbiasa membiarkan penasaran hinggap sampai mereka yang ingin bercerita mengungkapkan sendiri isi hatinya.
"Aku benar-benar minta maaf, Jiho-ya, Eunwoo-ya..."
Ucapan itu membuat obrolan dua yang lain terhenti, mereka kini sama-sama memasang perhatian pada Bae Yoobin.
"Kisah drama Qian Kun yang kemarin aku ceritakan itu bohong, itu adalah kisahku sendiri..." Kalimatnya terjeda, bibir bawahnya digigit kuat seiring rasa bersalah dan malu yang bercampur jadi satu. "Karena jujur, aku benar-benar masih tak bisa percaya jika hal yang seperti itu bisa terjadi. Maksudku Appa tak memberitahuku apapun soal itu dan aku juga melupakannya jadi--"
Kalimat itu terhenti, saat tawa Jiho terdengar. Ia tergelak sendiri sampai memegangi perutnya, sementara Eunwoo yang tak paham soal drama Qian Kun yang diceritakan Yoobin itu mengerutkan kening; kali ini Kim Jiho jadi orang yang diperhatikan keduanya.
"Aku tahu... aku tahu itu, Yoobin-ah..." terbata, ia mencoba berbicara di tengah tawa. "Kau tahu 'kan aku itu penggemar berat Qian Kun, jadi tidak mungkin aku tidak tahu drama apa saja yang dia bintangi..." ia melanjutkan. "Dan serius, saat mendengar kau malah memakan umpanku, aku-- aku benar-benar ingin tertawa saat juga--"
"Yaish! Kim Jiho!" Yoobin tarik ayunannya mendekat pada gadis itu. "Kau ini benar-benar jahat ya! Kenapa malah mengungkit soal Qian Kun di depanku? Kau membuatku seolah tidak pernah melihat dramanya--"
"Tapi kau memang tidak pernah menonton drama cina dan hanya menonton Qian Kun jika bersamaku 'kan?" Jiho bertanya dan Bae Yoobin tertegun. "Dan kalau tidak menggunakan cara semacam itu, aku yakin kau tidak akan mau bercerita. Jadi kumanfaatkan saja..." ia menoleh pada Eunwoo. "Kau juga setuju 'kan denganku, Eunwoo-ya?"
Lelaki yang ditanya itu mengangguk. "Jika aku jadi Jiho, pasti juga akan menggunakan cara yang sama," katanya. "Kalau Ahjussi tidak mengundang kami ke acara perkenalan suamimu--" mata Yoobin yang melotot padanya itu menghentikan kalimat, lalu Eunwoo berdehem rendah sebagai tanda jika ia akan mengoreksi ucapannya. "Maksudku memperkenalkan Winwin, pasti kau akan terus merahasiakannya dari kami 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown Marriage
Hayran KurguIa bahkan tidak mengenal siapa lelaki yang diperkenalkan ayahnya sebagai Dong Sicheng ini, tapi kenapa tiba-tiba saja Beliau bilang jika dia adalah suaminya? Dan lagi-- Bagaimana Yoobin bisa tidak mengingat apapun soal pesta pernikahan yang seharusn...