Belakangan ini, karena Noh Chanhee mendapat pekerjaan baru dan Bae Hyunbin harus lebih sering keluar kota untuk menjalankan proyek pekerjaannya; Sang ayah, Bae Seokwang jadi belum mengunjungi putrinya untuk waktu yang lama. Bae Seokwang lebih serinh berdua bersama Ayah Mertuanya yang renta, akan sedikit kesusahan membawa beliau menuju apartemen cucunya sementara Seokwang juga tak sebugar itu untuk menuntunnya dan mereka dengan kehidupan sederhana juga tak punya mobil untuk bisa berkendara dengan nyaman.
Seokwang bisa saja meminta Winwin atau Yoobin yang datang kesana, tetapi pria itu paham jika keduanya sudah cukup disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Tak banyak mendapat waktu luang, jadi dia enggan menganggu dan itu cukup mengagetkan mengingat Bae Seokwang adalah ayah yang egois --itu kata Yoobin.
Namun hari ini berbeda, semua anggota tertua keluarga besar Bae memiliki waktu luang. Jadi mereka bisa melepas rindu dengan satu-satunya anggota keluarga perempuan mereka dan rencana perjalanan menuju apartemen si bungsu pun direncanakan. Bertepatan pada hari minggu, kebetulan Yoobin dan Winwin juga tidak punya pekerjaan yang berarti sampai harus meninggalkan rumah.
Maka datanglah mereka, wajah Seokwang sebenarnya jadi yang paling khawatir diantara semuanya. Sejak kedatangannya terakhir kali, ia memang sempat bertanya pada Winwin bagaimana hubungannya dan Yoobin lewat pesan, yang selalu dibalas menantunya itu dengan kalimat baik-baik saja, atau paling panjang membahas apa yang dilakukan istrinya seharian.
Hanya nama Bae Yoobin yang terus tertulis, tanpa menyebut kata 'kami' ataupun 'bersama'; Situasi yang cukup mengkhawatirkan, mengingat anak perempuannya yang terus-terusan menolak kehadiran Winwin.
"Oh, Bae Seokwang-ssi! Lama tidak berjumpa! Anda baik-baik saja 'kan?"
Sapaan raman dengan suara hangat itu familiar, serentak langkah keluarga Bae terhenti begitu melihat Kim Suho melambai padanya sejenak setelah memasukkan sesuatu --yang nampaknya kunci mobil-- ke dalam sakunya. Tersenyum cerah, langkahnya dipercepat untuk bisa segera menghampiri Seokwang sebelum kemudian membungkuk sopan sebagai tanda hormat.
"Aku baik, sangat baik," jawab Seokwang. Lalu terdiam sejenak, ia perhatikan senyum yang masih belum pudar itu.
"Dan kau sendiri, nampaknya hari ini terlihat lebih bahagia daripada sewaktu terakhir kali kita bertemu--" kalimatnya diputus sendiri, alisnya naik dengan tinggi seolah menyadari sesuatu. "Ah, jangan-jangan istrimu sudah....""Anak kami lahir dengan selamat begitu juga dengan istriku, dan bayinya lelaki."
"Syukurlah, syukurlah. Aku ikut senang mendengarnya..." Seokwang ikut tersenyum, tangan Suho dijabat penuh antusias. Kemudian meminta yang lain untuk memberi dokter itu selamat, sampai tiga orang yang ada disana dibuat heran; sejak kapan mereka jadi sangat akrab begini?
"Ah, tapi ngomong-ngomong Seokwang-ssi," nada suara Suho yang berubah lebih tinggi kembali menarik perhatian mereka berempat. "Memang dampak anak pertama itu dahsyat sekali, ya..." katanya. Kemudian tertawa kecil ia melanjutkan. "Sicheng-ssi dan Bae Yoobin-ssi yang dulu tidak pernah terlihat bersama, sekarang jadi makin mesra sejak Bae Yoobin-ssi hamil."
Hening.
"... Yoo-Yoobin-- apa? Kau barusan bilang apa?"
"Yoobin-ssi hamil. Mereka belum memberitahu Anda?"
Seokwang membatu, waktu disekitarnya terasa berhenti saat itu juga, ketika Suho akhirnya menjawab pertanyaan dengan kalimat pengulangan. Mengerjapkan mata tanpa melepas jabat tangannya, senyum dan kepala yang terus mengangguk seakan meyakinkannya itu memenuhi pandangnya untuk waktu yang cukup lama.
"Akhirnya kau akan segera punya cucu ya, Seokwang-ssi..."
Rasa hangat yang menjalari tangannya, membuat semua yang kembali berjalan sebagaimana mestinya. Melihat pada tangan Suho yang menepuk-nepuk tanganya, pegangan yang tadi sempat mengerat itu melonggar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown Marriage
FanfictionIa bahkan tidak mengenal siapa lelaki yang diperkenalkan ayahnya sebagai Dong Sicheng ini, tapi kenapa tiba-tiba saja Beliau bilang jika dia adalah suaminya? Dan lagi-- Bagaimana Yoobin bisa tidak mengingat apapun soal pesta pernikahan yang seharusn...