Hai everyone 👋🏻👋🏻
Welcome to my first story..ENJOY
Malam yang indah, malam yang penuh dengan bintang satu healing terbaik menurutnya. Duduk di kursi kayu yang sekarang sudah berbunyi. Kursi yang tua. Meminum secangkir teh hangat dengan selimut yang melindungi nya dari malam yang cukup dingin. Memandang langit seraya membiarkan air jernih turun dari kelopak mata indah nya. Malam yang indah tetap tak membantu kesedihan ini.
Menyetujui angin malam menerpa tubuh ringkih yang sekarang mulai menggigil. Helaian rambut menerpa wajah nya yang sekarang basah, dan sekarang melepaskan selimut yang dari tadi melindungi nya. Angin yang berhembus dengan kencang tak membuat nya beranjak pergi dari tempat itu. Hujan dengan beraninya turun sekarang. Menyentuh tubuh yang kedinginan.
Pada akhirnya, alarm membangun kan tubuh yang sekarang masih ingin dan masih mau tidur. Cuma mimpi ternyata.
Dia dengan semangat melawan apa yang tubuh nya mau. Bangun dan pergi ke kamar mandi. Setelahnya, memakai baju sekolah yang tadi malam sudah di siapkan. Jangan lupa pakai name tag.
Di sana tertulis nama yang cukup indah(?)
Maharani Luna W.
Nama yang terlalu panjang. Tak muat sepertinya.
Beralih pergi ke dapur untuk memasak sarapan pagi. Jangan lupa untuk membangun kan adik dan abang, ia berlari ke atas. Mengetuk perlahan pintu berwarna coklat.
"Bangun Ri"
Berjalan sekitar empat meter dan kembali mengetuk pintu yang sekarang berwarna hitam.
"Bangun bang"
Lalu, berlari lagi ke bawah. Menyiapkan teflon dan mengambil enam potong roti. Mengambil selai coklat, kacang, dan strawberry.
Selai coklat untuk yang tertua, selai kacang untuk yang termuda dan selai strawberry untuk nya.
Melahap sarapan pagi ditemani dengan segelas susu yang dibuatkan abang yang sekarang sedang bergelut dengan laptop berwarna silver dengan tulisan
Laksana Bestari Widiantara. Ditemani dengan stiker-stiker hewan berwarna putih dengan kuping yang cukup panjang. Itu kelinci, hewan favorit nya.Nama si sulung memang panjang sekali. Kalau kesusahan, panggil Laksa saja. Abang juga setuju kok dipanggil Laksa. Asal jangan dipanggil Sana. Dia kurang suka akan nama itu. Tidak ada alasan pasti.
Abang sekarang sedang sibuk-sibuknya dengan tugas. Roti yang kelihatan lezat itu dibiarkan oleh nya di singgahi lalat. Susu putih segelas di samping nya sudah menjadi tempat hiburan untuk lalat-lalat yang sudah kekenyangan akan roti berselai coklat.
Piring bekas roti berselai strawberry ku di ambil oleh seseorang bername tag Ladarius Binar W.
Ini memang tugas untuk nya. Mencuci piring bekas kami makan. Sudah terbiasa dan menjadi kebiasaan.Oh iya..
Bagaimana kalau kita kenalan?
Hai semuanya..
Aku Maharani Luna Widiantara. Anak kedua dari tiga bersaudara. Umurku masih 17 tahun. Tapi, kalau kalian tanya ke abang, dia pasti bilang umurku masih 10 tahun, beda lagi kalau kalian tanya ke adik laki laki ku, dia pasti bilang umur ku 45 tahun. Tidak tahu karena apa. Apa ada dendam terpendam? Ah.. Dia bukan tipe seperti itu.
Saat itu ada acara keluarga, salah satu tante bertanya tentang umurku ke dia, dan benar saja dia bilang umur ku 45 tahun. Tante sudah pasti terkejut, dia bertanya sekali lagi dan jawaban adikku tidak berubah.
"Umur teh Luna mah memang 45 tahun tan".Setelah acara itu selesai adikku bilang-
"-tante Tina percaya kalau teteh umurnya 45 tahun haha".Aku marah.
Ini pelakunya. INGAT.
Namanya Ladarius Binar Widiantara. Terkadang orang-orang tidak akan percaya kalau umur nya sudah 16 tahun. Kelewat babyface yang memang sangat melekat di wajah nya."Kaya masih SMP"
"Kaya masih SD inimah"Tapi, tentu saja. Rius tidak akan pernah peduli dengan kalimat-kalimat seperti itu .Rius terlalu cuek. Lagian kalau kata Rius mah itu tidak penting.
Sama dengan namanya yaitu Ladarius yang berarti rapi. Rius benar-benar mengatakan kepada semua orang kalau namanya memang cocok untuknya. Semua barang-barang yang ada dikamar nya akan disusun sesuai warna dan merek. Aku serius, semua nya tertata rapi. Super duper rapi!!Makanya kalau mau healing tidak perlu jauh-jauh, masuk ke kamar Rius saja menurutku sudah cukup.
Oke sekarang— Ini kakak laki-laki ku.
Namanya Laksana Bestari Widiantara. Sering dipanggil Laksa yang sekarang sudah berumur 23 tahun. Dia manusia tersempurna yang pernah ku temui, pandai dalam hal apapun, sopan ke semua orang, pemberani yang kata nya karena dia anak sulung, penyayang terhadap orang, hewan bahkan benda(!), suara nya juga indah, tidak mau kalah, wajahnya juga sangat indah.Walau abang termasuk manusia yang sibuk, dia tetap akan menyisihkan sedikit waktunya untuk adik-adik yang bagusnya mengerti akan keadaan. Didikan dari papa dan mama memang berhasil.
Kedekatan abang, Luna dan Rius sudah tidak perlu di ragukan. Sifat abang yang humoris mampu mengikis sedikit demi sedikit keintrovetan adik-adik nya.
Terimakasih abang<3
Hai para readers👋🏻👋🏻
Ini cerita pertama ku.
Jadi, tolong dimaklumi kalau fell nya masih kurang.
Ini cerita fiksi, jadi tolong jangan dianggap terlalu serius.
Untuk visual Luna belum kepikiran hehe, kalau sudah kepikiran pasti aku kasih tahu,,jadi untuk sementara visual nya Luna cukup di imajinasiin aja ya hihi..Semoga kalian suka^•^
I love you♡♡♡
Saya persilahkan kalian untuk vote cerita ini^•^
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘼𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝 𝙆𝙞𝙩𝙖 𝙆𝙚𝙡𝙪𝙖𝙧𝙜𝙖 𝘾𝙚𝙢𝙖𝙧𝙖?
Teen Fiction"Janji ya? bakal bahagia..." -𝘓𝘢𝘬𝘴𝘢, 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘶- "Bohong bukan hal yang baik teh..." -𝘙𝘪𝘶𝘴 𝘢𝘭𝘪𝘢𝘴 𝘓𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪𝘶𝘴 𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘵𝘦𝘩- "Dari banyak nya cara berpisah, kenapa kamu pilih cara yang ini?..." -(?)- "Lu kuat dan lu harus...