Kalau mau vote, vote dulu aja^•^
Tak seperti hari-hari biasa, hari ini aku sudah menunggu hampir 20 menit, tetapi yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang.Karena pembelajaran di sekolah akan dimulai sebentar lagi. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke sekolah tanpa menunggu orang yang biasanya akan pergi bersamaku ke sekolah.
Sesampainya dikelas, aku melihat dia sedang berbicara dengan Wildan, teman setrongkongan nya.
"Kenapa ninggalin gua sih Der?" Tanyaku memukul meja di depan Dery dan Wildan
"Astaga Lunn, gua lupa ngejemput lu. Sangking bahagia nya bakal ngejemput Citra gua sampai lupa ngejemput si maniezz." Oh pantes.
Aku bergegas pergi ke meja ku terus pakai headset. Sakit. Hati ku sakit."Dih!! Pundung luu. Sok atuh pundung aja."
Sialan. Headset gua satu nya mati Der. Lu tau itu. Lu tau gua mudah sakit hati. Lu tau dan lu tetap-fvck.
○◌○◌○◌
Setelah bel pulang sekolah berbunyi. Aku langsung meninggalkan Dery yang dari tadi memaksa aku buat nonton pertandingan basket nya hari ini.
"Lu kenapa sih! Cuman karena gak gua jemput lu kaya gini? Iya? Udah gua bilang, gua mau pdkt an Lunaa, paham gak sih? Jangan karena kemarin lu gagal pdkt an dan sekarang lu lupa gimana perasaan orang yang lagi pdkt an? Lu gak bakal paham Luna! Yaudah, kalau mau pulang, pulang sana. Ada dan gak ada nya lu di pertandingan hari ini gak bakal ngerubah apa pun. Sok atuh kalau mau pulang" Kata Dery meneriaki ku
Ku pandang wajah yang sekarang berada di depan ku. Ku pandang mata gelap itu. Dia tampan. Aku suka dengan nya. Tapi, dia suka dengan wanita lain. Dan lihat lah, sekarang dia pergi meninggalkan ku, dia mengejar wanita itu.
Dan sialnya, saat di melihat ke arah ku, air mata yang dari tadi ku tahan, pun turun dengan derasnya. Ku usap air itu. Dan pergi dari area penuh kesialan ini.
◌○◌○◌○◌
Sudah hampir 1 bulan, aku dan Dery tak kunjung kembali berteman. Walau bang Laksa, Rius, teh Kristal, buk Imah selalu bertanya. Jawaban ku tak kan berubah-"Dery lagi 'pdkt an'."
Dan Dery, maksudku Dery dan Citra. Mereka semakin dekat. Banyak orang yang suka dengan hubungan mereka. Aku? Haha, aku takkan pernah mendukung mereka.
Hari ini, Dery tiba-tiba datang ke rumah ku. Aku hanya melihat nya sekilas dari dapur.
"Lagi masak apa maniezz?"
Sial. Kenapa sekarang aku deg-deg an?"Maaf ya?" Sambungnya
"... "
"Nonton conjirang yuk"
"Conjuring Der"
"Haha iya, maksud gua itu, conjuring"
"Sudah ku tonton"
"Yahh, telat ya gau ngajak lu?"
Pake nanyak lagiii ni bocahh
"Gua ngelihat lu kemaren di pertandingan. Lu tetap ngelihat gua, hehe."
"... "
"ɢᴜᴀ ᴊᴜɢᴀ ɴɢᴇʟɪʜᴀᴛ ʟᴜ ɴᴀɴɢɪs".
Di gedein aja Der suaranya. Sampai semua orang denger.
Tanpa menjawab perkataan Dery, aku bergegas pergi ke kamarku. Tapi belum sempat ku naikkan satu kaki ku ke tangga, tangan ku sudah ditarik oleh Dery.
"Gua cinta Lun sama Citra. Kita udah jalan 1 bulan lebih. Gua mau cerita sama lu, tapi lu selalu kaya ngehindar dari gua. Lu gapapa kan? Maksud gua, bukannya lu harus ngedukung sahabat lu? Yakan? Waktu lu dekat sama Juna aja gua dukung sepenuh hati. Gua ngelakuin apapun buat kalian berdua bersama. Tapi mau gimana kalau ternyata kalian berdua memang gak ditakdirin bersama"
Gak bisa Der, sudah ku coba. Rasa cemburu ini selalu jadi penghancur. Maaf Dery. Aku tidak akan bisa.
"Citra mau kenalan sama lu, mau ya?"
Ku hempas kan tangan Dery, dan lari ke kamar ku. Air ini air yang tak kusuka ini, jatuh dengan derasnya di pipiku.
Dari seberang pintu kamarku. Terdengar seseorang duduk di sana.
"Dia cuman sahabat-
Cup cup cup
Yang kuat ya Lun..I love you♡♡♡♡
![](https://img.wattpad.com/cover/294928553-288-k521628.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘼𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝 𝙆𝙞𝙩𝙖 𝙆𝙚𝙡𝙪𝙖𝙧𝙜𝙖 𝘾𝙚𝙢𝙖𝙧𝙖?
Teen Fiction"Janji ya? bakal bahagia..." -𝘓𝘢𝘬𝘴𝘢, 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘶- "Bohong bukan hal yang baik teh..." -𝘙𝘪𝘶𝘴 𝘢𝘭𝘪𝘢𝘴 𝘓𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪𝘶𝘴 𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘵𝘦𝘩- "Dari banyak nya cara berpisah, kenapa kamu pilih cara yang ini?..." -(?)- "Lu kuat dan lu harus...