Hari ini adalah hari yang indah. Pemuda muda yang begitu mencintai kerapian ulang tahun hari ini. Ladarius Binar Widiantara yang sekarang berumur 17 tahun. Umur yang selalu di tunggu-tunggu Rius. Sudah legal dan dia bisa merasakan kebebasan. Tidak semua sih tapi ya dia bisa buat KTP dan teman-temannya. Motor berwarna hitam yang menunggu di bagasi sudah tak sabar di pakai oleh pemuda yang penuh dengan semangat. Hari ini aku dan bang Laksa pura-pura tak ingat. Sarapan roti dengan selai strawberry, coklat dan kacang dengan susu coklat yang begitu menggugah selera memulai pagi ini.
Rius juga kelihatan tak ingat. Sudah biasa kalau yang ini. Selesai sarapan, Rius mencuci piring dan gelas bekas tadi. Setelah nya dia pergi ke atas untuk mengambil tas sekolah. Aku dan bang Laksa memandang satu sama lain. "Dia tidak ingat?" Tanya bang Laksa membuat ku mengangkat bahu.
Beberapa menit kemudian dia turun dan pamit ke abang dan aku. Hari ini aku masuk siang karena ada sesuatu di sekolah.
Rius pov
Pagi ini aku bangun dengan keadaan yang tak begitu semangat. Mika menghilang tadi malam. Tak balas chat dari ku satupun. Ucap ya saja tidak. Ah sudah lah!
Ketukan pintu dari teh Luna juga tidak ada pagi ini. Sesampainya di dapur juga teh Luna tak mengajak aku bicara. Bang Laksa juga tumben sekali hanya fokus dengan handphone. Karena bosan, aku pergi terlalu pagi hari ini. Saat memeriksa handphone sekali lagi, Mika tak balas ucapan selamat pagi ku.
Tak terasa, aku sudah sampai di sekolah. Saat kaki ku masuk ke area sekolah, ada beberapa adik, kakak atau teman-teman sebaya ku yang mengucap kan selamat ulang tahun. Terimakasih hanya jawaban terbaik.
Sesampainya di kelas, aku lihat Mika sedang berbicara dengan Ibra teman SMP nya dulu. Sudah tak balas chat ku, dan pagi ini dia malah dengan asik berbicara dengan si Ibra. Sudah ah!!
"Habede ma men!" Ucap lelaki bertubuh jangkung di depan ku. Aku memandang mata nya dan mengangguk.
"Aduh... Maneh kenapa? Tumben euy pagi-pagi sad begini. Orang mah pagi-pagi happy lu malah pagi-pagi sad. Jangan kaya gitu ah! Kan hari ini maneh switseventin!!!! Ya nggak!! Hepi lah ma bro!!"
"Gada artinya gua di ucapin selamat ulang tahun sama orang-orang tapi saudara dan pacar gua enggak ngucapin. Sesak Kannnn!!!" Ucap ku sedih dan sesak yang sekarang merasuki diri
"Gak mungkin lah teh Luna sama bang Laksa nggak ngucapin. Biasanya juga bang Laksa langsung post poto lu di Facebook kan?? Terus teh Luna langung buat instastory poto lu sama gif bolu. Mika nggak ngucapin? Tuli kali?? Atau chat nya tenggelam karena chat dari fans-fans lu"
"Enggak ada Kal. Notif tag dari bang Laksa enggak ada. Notif dari tag teh Luna juga enggak ada. Mika chat nya gua sematkan kok!!! Enggak mungkin tenggelam"
"Lu mah ah! Mika di sematkan, gua? Kamu mah selingkuh terussss!!! Urang syedihh"
"Saran gua kalau lagi ekstrakurikuler basket lu latihan bukan nyari pencerahan ke senior yang pada enggak beres. Apalagi lu gua lihat-lihat bicara ama bang Dery terus. Hati-hati di jadiin wibu lu Kal ama jurus rasengan nya!!"
Udah ah kata ku sebagai penutup dan memeriksa handphone yang dari tadi bergetar.
Bang Tra
|Happy birthday Ri! Love ya!!!Buaya gblk
|selamat ulang tahun Da! Jangan stay di Mika terus. Nanti gua datengin buat ngajarin cara mendekati kakak kelas ya Lad!! Gua yakin lu bisa jadi cowok playboy!!Dia riweuh
|habede ma men!!!! Nanti sambungan nya di kelas ya! Teh Luna suruh putus aja sama si Wildan. Biar abang yang gantiin! Bahagia terus calon adik ipar! Saranghe
![](https://img.wattpad.com/cover/294928553-288-k521628.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘼𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝 𝙆𝙞𝙩𝙖 𝙆𝙚𝙡𝙪𝙖𝙧𝙜𝙖 𝘾𝙚𝙢𝙖𝙧𝙖?
Teen Fiction"Janji ya? bakal bahagia..." -𝘓𝘢𝘬𝘴𝘢, 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘶- "Bohong bukan hal yang baik teh..." -𝘙𝘪𝘶𝘴 𝘢𝘭𝘪𝘢𝘴 𝘓𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪𝘶𝘴 𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘵𝘦𝘩- "Dari banyak nya cara berpisah, kenapa kamu pilih cara yang ini?..." -(?)- "Lu kuat dan lu harus...