#19 dia dan dia

34 4 0
                                    


"Mika and sunset, what a beautiful combination"


Ladarius pov

Seperti hari-hari biasanya, tepat pukul 06:00 wanita dengan celemek warna coklat dengan beberapa pola merah mengetuk dan membangun kan ku dari tidur yang memang masih kurang hehe...

Berbisik lembut di telinga sebelah kanan ku, membuat ku bangun dan bergegas ke kamar mandi. Setelah nya, mengecek handphone dan dengan bagusnya, ada pesan dari wanita anggun kecintaan ku. Ri, aku berangkat bareng papa ya, katanya. Dan ada '<3' ini di ujung kalimat. Ahh... Rasanya hati ini ingin berteriak. Lucu kan dia<3

Setelah sarapan nasi goreng buatan teteh ku habiskan, aku dengan semangat pergi ke sekolah. Hari ini teteh yang cuci piring, bukan tanpa alasan, teteh yang mau sendiri. Katanya, kali ini teteh aja yang cuci piring nya. Jadi ya... Lumayan.

Di depan gerbang sekolah, aku melihat laki-laki dengan senyuman manis membuat ku sedikit bersedih. Aku sudah tak lagi menjadi ketua OSIS. Sedih sekali sebenarnya haha.. Tapi ya sudah lah.

"Kamu sudah sarapan?" Tanyaku ke wanita yang sekarang tengah memfokuskan dirinya ke buku tipis dengan gambar-gambar lucu seperti dia. Itu buku yang berisi hal-hal yang berkaitan dengan peri. Dia suka sekali dengan makhluk hidup yang bahkan tak tahu kalau itu nyata atau tidak.

Dia hanya mengangguk sebagai jawaban. Akhirnya, aku duduk di sebelah nya. Melihat gambar yang juga di lihat nya.

"Lucu ya" Kata nya melihat ku

"Iya, kaya kamu" Lanjut ku

"Ihh, beda atuh Rii. Lihat deh, mereka punya sayap, sayap nya juga beda-beda. Aku? Aku tak punya itu"

"Mahal ya pasti"

"Mahal? Mahal apanya?" Tanya nya dengan wajah bingung yan membuat nya semakin lucu

"Menghilang kan sayap mu"

Dia tertawa dan mengelus lembut surai hitam ku. Menepuk nya pelan dan sesekali menahan senyum nya. Kenapa di tahan coba? Itu tuh hal terindah dari kamu. Tapi melihat keadaan kelas yang sekarang semakin ramai membuat ku sedikit egois. Senyum mu hanya milikku peri Mika.

Iya, dia wanita favorit ku setelah mama dan teh Luna. Wanita yang memiliki hidung mancung, mata yang sedikit sipit dan senyuman candu nya.

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, peri Mika pergi ke tempat kedua favorit nya setelah taman sekolah yang terletak di ujung sekolah ini, apalagi kalau bukan, perpustakaan. Tempat sejuk, sepi, dan damai.

Aku memerhatikan dia yang sekarang sudah hampir dua jam di perpustakaan. Dia tidak bosan apa?

"Belum mau pulang?" Tanyaku memberanikan diri

"Aku sudah bilang dari tadi, kalau kamu mau pulang tuh, pulang duluan saja"

"Mika, kamu tahu tidak? Katanya kalau duduk terlalu lama meningkatkan resiko terkena penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, melitus tipe dua, dan kanker. Duduk terlalu lama dapat meningkatkan tekanan darah, meningkatkan gula darah, meningkatkan lemak tubuh sekitar pinggang, dan kadar kolesterol abnormal. Jadi, gimana kalau kita jalan saja?"

"Kamu tuh bisa aja, ya sudah ayo" Akhirnya aku berhasil

Kami keluar dari sekolah yang sekarang sudah sangat sepi. Hanya ada pak Teo selaku satpam sekolah ini yang sekarang tengah menyapu halaman. Pak Teo ini dengan ikhlas membersihkan sekolah, bukan karena apa-apa. Dengar-dengar sih, dia sendiri yang mengajukan diri sebagai satpam yang sekaligus membersihkan area sekolah. Dia alergi dengan yang kotor-kotor katanya. Dan setiap dia melewati sekolah ini, mata nya suka gatel. Jadi ya sudah, dia bersihin.

𝘼𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝 𝙆𝙞𝙩𝙖 𝙆𝙚𝙡𝙪𝙖𝙧𝙜𝙖 𝘾𝙚𝙢𝙖𝙧𝙖?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang