#20 lelaki lucu

37 2 0
                                    

"You're my happiness, i'm always here to love you until whenever it is"
-wanita yang begitu suka kamu-


Bagaimana kalau kita ke pandangan Mika?

Ayo!!!!


"Ini anak gadis kenapa belum bangun, hm... Sudah setengah enam Kaa" Ucap mama mengelus rambut ku.

Eeeee... Kenapa sekolah mulai nya cepat sekali? Kenapa tidak jam 10.00 malam? Saya aktif nya malam-malam,  berubah menjadi hewan malam si kelelawar. Ahh sudah lah, ada baik nya sekarang mulai siap-siap.

Guyuran segayung air mampu membuat tubuh yang tadi nya masih lunglai, sekarang serr~ saya sudah 99% siap untuk memulai hari. Hari ini ada kejutan yang bahagia atau justru sedih ya? Ayo jalani!!

Dari kamar ku, sudah tercium wangi nasi goreng yang sudah jelas di masak oleh mama tercinta. Wangi nya saja nikmat, apa lagi rasanya. Jalan ke arah kanan untuk membangun kan si abang. Abang  yang sepertinya tak punya sesuatu bernama ALARM.

"Bangun bang" Kataku mengetuk pintu bertuliskan kalau mau masuk ketuk, tapi kalau kamu Luna tak perlu. Sudah ada instingnya nya. Alay!

"Bang bangun, sarapan sudah masak. Bangun atuh Wildan!!!!" Perut sudah menuntut untuk di isi. Tapi ini tidak bangun-bangun. Kesal!!

"Gak sopan. Aku abang mu!"

"Gik sipin. Aki ibing mi. Bangun elahhh, Mika lapar"

"Terus hubungan nya ke gua apaan anjir!"

"Kalau abang belum bangun nanti mama marah!! Udah ah!! Mending makan aja"

Setelah pintu nya hampir ku tutup, aku dapat melihat dia yang sekarang masuk ke kamar mandi. Bagus lah.

"Itu si Wildan udah bangun? Nanti keterusan tidur nya" Tanya mama setelah aku duduk di bangku meja makan

"Sudah mamaaa" Ucap ku mengambil piring dan  centong nasi untuk mengambil nasi goreng yang kelihatan nya nikmat sekali

Memakan nya secara perlahan sembari mengecek handphone. Dan yess!! Ada pesan Rius!! Katanya dia pergi bareng teh Luna. Ya sudah, aku bareng abang.

"Bang berangkat bareng ya? Rius pergi bareng teh Luna"

Abang cuma mengangguk sebagai jawaban.

Setelah sarapan sudah habis di makan, aku dan abang memutuskan untuk pergi ke sekolah. Abang memakaikan aku helm, tumben banget.

Setelah nya kami pergi meninggalkan rumah yang sekarang sudah tak tertinggal seorang pun. Papa dan mama itu super sibuk. Tapi sudah lah, ini juga kan untuk kami anak-anak nya.

Di atas si Pani alias cepat dan berani yaitu motor abang, suasana benar-benar canggung. Sumpah! Aku berani bersumpah!! Kami tidak pernah berada di situasi ini!!

"Bahagia gak sama si Lada?" Tanya abang memulai pembicaraan yang harusnya dia sudah tahu jawabannya.

"Bahagia! Super bahagia! Super duper bahagia! I love him, like a lot, more than a lot, more than i can describe, more than anything. Dia tuh kaya sesuatu yang buat aku bahagia. Buat aku lupa semua hal tersedih yang pernah aku rasakan. Rius tuh tidak bisa di jelaskan. Dia kaya bukan manusia. Mungkin memang manusia, manusia sempurna. Mika ingin dia yang sempurna untuk diri ini yang biasa. Banyak yang suka dia tapi dia malah pilih aku, padahal kalau di bandingkan dengan wanita-wanita yang suka sama dia, aku kalah jauh. Jauh dan tertinggal dia belakang sana"

𝘼𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝 𝙆𝙞𝙩𝙖 𝙆𝙚𝙡𝙪𝙖𝙧𝙜𝙖 𝘾𝙚𝙢𝙖𝙧𝙖?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang