#4 Dery dan

13 3 2
                                    

"Drt-drt-drt"*alarm.

Pukul 05:30 alarm yang memang setiap hari itu akan berbunyi pun sudah berbunyi. Wanita dengan pajama berwarna pink itu bangun dari tempat tidurnya, masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri.

Setelah selesai, dia mulai memakai seragam sekolah nya. Berkaca dan "Ayo bahagia!!!" Mantra pagi yang seperti nya manjur.

Setelahnya turun ke bawah, memasak nasi terlebih dahulu, mencuci piring bekas tadi malam, membersihkan meja makan, lalu berangsur-angsur ke ruang tengah, menyapu, mengelap dan me-me lainnya. Setelah pekerjaan rumah selesai, sekarang dia naik ke atas lagi untuk membangunkan bang Laksa dan Rius.

"Riii, sudah jam 06:00" Hanya dengan mengucapkan kalimat singkat itu, si pendengar pasti langsung bangun, sudah terbiasa.

"Pagi teh" Ucap Rius mengusap matanya yang sepertinya masih kurang waktu untuk istirahat

"Pagi Rius, mau sarapan apa pagi ini?"

"Apa saja, pasti Rius makan kalau teteh yang masak"

"Haha oke, itu ya seragamnya sudah teteh siapin tadi malam"

"Makasih teh" Ucapnya pergi ke kamar mandi

"Hm" Balas Luna berangsur-angsur ke kamar sebelah.

"Bang sudah jam 06:15" Seperti biasa, bang Laksa sudah tidak ada di ranjang nya. Bang Laksa bangun nya cepat, tapi katanya-" Si Rius dibangunin abang kenapa tidak dibangunin?" Padahal mah bang Laksa sudah bangun sebelum Luna bangun. Tapi, yasudah lah.

Pukul 06:30 bang Laksa, Luna dan Rius sudah ada dimeja makan. Melahap nasi yang lauk nya tempe dan tahu goreng yang tadi di masak Luna.

Seperti biasa, saat mereka makan rumah ini seperti tak berpenghuni. Bukan tidak punya topik untuk di bicarakan, tapi karena mereka yang selalu menanamkan pada diri mereka masing-masing bahwa, kalau makan ya makan saja.

Setelah selesai makan, seperti biasa Rius yang bakal cuci piring.

"Lulunnnnn!!!" Teriak manusia ngeselin menggelegar

"Ojek aku sudah dateng tuh, duluan ya" Ucap Luna menyalim telapak tangan bang Laksa

"Jangan ngebut Derrrr" Ucap abang setiap hari, kalau Dery sudah datang menjemput Luna.

"Aman banggg" Lanjutnya berteriak

Setelah Rius selesai mencuci piring, bang Laksa akan mengantarkannya ke sekolah. Walau terkadang Rius izin naik angkot saja, abang bakal langsung bilang-"Ih ngapain sih Us? Udah ayuk abang antar"

Hemat. Bang Laksa selalu menyuruh kami untuk berhemat.

Rius tahu itu, Rius cuma malu katanya-" Teman-teman Rius, tidak ada yang diantar teh sama abang nya atau orangtua nya. Kan hitung-hitung belajar mandiri" Biasalah, anak muda.

Sebenarnya Luna sudah dibelikan motor sama bang Laksa, tapi sayangnya Luna belum bisa membawanya. Lagian ada Dery kok yang mau diajak kemana pun oleh Luna.

Berbeda dengan Rius yang sudah mahir, tapi umur nya yang belum memadai membuat nya menunggu, makanya untuk saat ini, bang Laksa lah yang mengantarkan nya ke sekolah. Rius butuh beberapa bulan lagi supaya bisa pergi ke sekolah bareng Luna dengan motor milik Luna.

Maksud nya motor Rius. Luna sudah menyerah dalam belajar naik motor.
Dan akhirnya kepemilikan motor itu ditandatangani oleh LADARIUS ADINATA WIDIANTARA.

◌○◌○◌○

Diperjalanan ke sekolah, seperti biasa Dery takkan membiarkan perjalanan kami sepi.

𝘼𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝 𝙆𝙞𝙩𝙖 𝙆𝙚𝙡𝙪𝙖𝙧𝙜𝙖 𝘾𝙚𝙢𝙖𝙧𝙖?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang