Akhir Kisah Kita(?)

1.3K 149 54
                                    

Allo
Aku minta maaf banget sama kalian karena baru bisa up MCU
Maaf ya

✨Happy Reading, Guys✨

🌻🌻🌻


Ivi menoleh saat Laras mencolek lengannya. "Apa?"

"Tebak tadi gue ketemu siapa di depan toilet."

"Siapa?"

"Salah."

"Gue nanya, dugong, bukan nebak."

"Kan gue bilang tebak bukan tanyain."

"Kamu ketemu siapa? Ustadz Azka, ya?" tebak Syahida, menyudahi adu mulut Ivi dan Laras.

"Eh, kok bener?" Laras melempar pandang pada Syahida.

"Kalo berkenaan dengan Ivi siapa lagi kalo bukan ustadz Azka," ucap Syahida, kemudian menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Sialan. Ngapain ustadz Azka di depan toilet cewek." ucap Ivi yang langsung mendapat sentilan di bibirnya dari Laras.

"Udah janji kan nggak boleh mengumpat lagi?"

"Iya maap." Ivi langsung mengunci mulut. Memilih melanjutkan makannya.

"Bukan cuma ustadz Azka, ada Gus Kamil sama satu orang cowok juga. Mereka lagi ngobrol."

Ivi dan Syahida hanya diam mendengarkan cerita Laras.

"Tebak lagi dong mereka ngomongin apa,"

"Apaan sih, Ras. Kayak anak kecil aja lo mainnya tebak-tebakan." protes Ivi.

"Kalo urusan pribadi mereka nggak usah dikasih tau ke kita." sahut Syahida.

"Tentang lamaran masalah pribadi nggak?" tanya Laras.

"Ada yang mau lamaran?" tanya Syahida.

"Iya. Kayaknya sih ustadz Azka mau ngelamar anak orang. Tadi--"

Uhuk uhukk
Ivi yang tengah meminum minuman sodanya langsung tersedak hebat mendengar ucapan Laras.

Syahida langsung mengelus punggung Ivi dengan muka khawatir. "Vi kamu nggak papa?"

"Demi Neptunus. Gimana, nih?!" tanya Ivi setelah batuknya berhenti, membuat kedua temannya menatapnya bingung.

"Apanya yang gimana?" tanya Laras.

"Gua belom siap dilamar ustadz Azka. Kan masih sekolah,"

Laras dan Syahida saling pandang. Detik berikutnya tawa mereka pecah, hingga beberapa orang di kantin menatap mereka sebentar.

"Kok ketawa sih?"

"Pede banget nih anak, Ya Allah. Yang mau ngelamar lo siapa?"

"Ustadz Azka lah." sahut Ivi percaya diri.

Laras menghentikan tawanya. Menatap Ivi yang tengah membuka bungkus permen karetnya. "Maaf, ya, Vi. Tapi tadi gua denger mereka nyebut-nyebut nama Ning Salwa, bukannya Kaivi."

"Maksud lo?"

"Gue denger Gus Kamil bilang gini, ciee yang mau ngelamar kakak saya. Semoga lancar, ya. Trus ustadz Azka kayak, malu-malu gitu. Apa ustadz Azka mau ngelamar Ning Salwa, ya?"

"Ras," tegur Syahida begitu melihat perubahan raut wajah Ivi. Gadis yang satu ini selalu mengerti keadaan.

"Apa? Aku salah ngomong gitu? Ini kan informasi penting buat Ivi, biar dia--"

Mengejar Cinta Ustadz ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang