Prolog

4.1K 258 6
                                    

Seungmin perlahan membuka netra cantiknya berusaha keras menghalau pening yang mendera kepalanya.

Gelap.

Hanya kegelapan yang menyapa indra penglihatan Seungmin saat matanya terbuka sempurna seolah ada penghalang yang membebani penglihatannya.

Otaknya dengan segera mulai memproses apa yang sedang ia alami.

Tunggu, bukankah semalam ia berada di pesta ulang tahun kakak tingkatnya?

Dalam hitungan detik, naluri Seungmin mengisyaratkan bahwa ia berada dalam bahaya sehingga dengan panik ia menggerakkan anggota badannya yang berada dalam posisi terlentang tersebut.

Tangannya bergesekan dengan besi yang dingin membuatnya semakin takut dengan apa yang ia alami saat ini.

Bunyi rantai yang bergema dalam ruangan menandakan bahwa ruangan tersebut kosong. Selanjutnya, bunyi berisik tersebut disusul dengan suara isakan dari sang pemuda.

Seungmin menangis panik saat menyadari tangannya terborgol dan tergores. Bukan tangannya yang ia khawatirkan, tapi penglihatannya yang terblokir membuatnya tambah kalut dan takut.

Nafas Seungmin terengah-engah dan terkesan memburu sebab detak jantungnya yang berdetak tak beraturan. Perlahan pikiran- pikiran buruk mulai menghinggapinya.

Apakah ia akan dibunuh?

"Siapapun, tolong aku," lirih Seungmin penuh harap.

Tap! Tap! Tap!

Suara sepatu terdengar mendekat membuat Seungmin tanpa sadar menahan nafasnya. Keringat dingin mulai mengalir menandakan bahwa si pemuda benar-benar ketakutan saat ini.

Cklek!

Kenop pintu diputar kemudian disusul dengan langkah kaki yang terdengar semakin mendekat ke arah Seungmin. Seungmin semakin menangis ketakutan saat merasakan nafas hangat menerpa wajahnya.

"Welcome to home, babe."

KidnappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang