O3

1.8K 191 12
                                    

Hyunjin menggerakkan anggota tubuhnya seirama dengan musik yang mengalun indah di atas panggung. Penonton tak bisa dibuat tak terkesima melihat bagaimana tubuh Hyunjin bergerak begitu lincah dan indah.

 Penonton tak bisa dibuat tak terkesima melihat bagaimana tubuh Hyunjin bergerak begitu lincah dan indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenit kemudian musik berhenti menandakan pertunjukkan dari sang penari telah usai. Beberapa penonton mendesah kecewa sebab merasa belum puas menyaksikan pemandangan menakjubkan yang diciptakan oleh Hyunjin. Namun meski begitu, riuh tepuk tangan menggema dalam ruangan mengapresiasi semua usaha Hyunjin di atas panggung tadi.

Dengan napas tersengal-sengal, Hyunjin tersenyum merasa bangga pada dirinya sendiri. Tarian yang ia dedikasikan untuk Seungmin rupanya menuai respon yang sangat luar biasa dari yang menyaksikan.

Setelah membungkukkan badan, Hyunjin bawa tungkainya menuruni panggung dan bergegas ke arah belakang panggung.

"Hyunjin, ada telepon untukmu!" seru seseorang dengan name tag bertulisan Shin Yuna.

"Terima kasih, Yuna. Itu pasti dari kekasihku."

Terlihat jelas binar bahagia dari wajah rupawan Hyunjin. Lelahnya seolah tak berarti jika sudah dihadapkan dengan hal-hal tentang Seungmin. Maka dari itu, Hyunjin sesegera mungkin mengambil ponsel pintarnya yang tergeletak di meja rias.

Keningnya mengkerut saat mendapati banyaknya panggilan dari Minho dan Jisung. Seketika perasaan senangnya berubah menjadi perasaan cemas kala melihat beberapa pesan dari Minho.

From: Minho
Hyunjin, apakah pertandinganmu sudah selesai?

Hyunjin, angkatlah segera teleponku.

Jika kamu melihat pesanku tolong telepon aku.

Hyunjin dengan rasa cemas yang semakin tinggi kemudian mencoba menghubungi Minho. Satu panggilan, dua panggilan, bahkan hingga lima panggilan keluar tak satupun diangkat oleh Minho.

Tangan Hyunjin tiba-tiba bergetar sebab terlalu panik dan mengkhawatirkan sang kekasih. Dengan usahanya untuk menghalau pikiran buruk tentang kekasihnya kali ini ia coba menghubungi Jisung.

Nada sambung terdengar jelas di telinga Hyunjin. Hingga beberapa detik kemudian terdengar panggilannya diangkat.

"Halo, Hyunjin."

Suara Jisung terdengar parau membuat Hyunjin semakin was-was dengan apa yang terjadi.

"Di mana Seungmin? Kalian sudah pulang 'kan? Ponselnya mati dari sebelum aku tampil, apakah ia sudah tidur?" tanya Hyunjin tanpa jeda membuat Jisung semakin kalut di seberang sana.

"Sorry, Jin. Hiks, Seungmin―"

Belum sempat Jisung menyelesaikan kalimatnya, Hyunjin memotongnya dengan nada tinggi.

"Han! Seungmin sudah tidur 'kan? ia berjanji akan pulang sebelum pukul 11, dan sekarang sudah pukul 12. Hei, mengapa kamu menangis? BERHENTI MENANGIS! KATAKAN APA YANG TERJADI!"

KidnappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang