17

903 117 20
                                    

Malam adalah waktu yang tepat untuk beristirahat. Itulah mengapa terlihat Seungmin sedang berbaring di ranjangnya dan tertidur pulas.

Di tengah dinginnya malam, seseorang berjalan dengan perlahan guna meminimalisir suara yang dihasilkan langkah kakinya. Orang tersebut terlihat beberapa kali menoleh ke kiri dan ke kanan guna memastikan dirinya aman.

Setelah sampai di tempat yang dituju, ia segera membuka jendela yang ternyata tidak dikunci.

Kriet!

Setelah jendela terbuka lebar, ia langkahkan kakinya untuk masuk ke dalam ruangan melalui jendela. Selanjutnya ketika tubuhnya sempurna masuk ke dalam ruangan tersebut, manik tajamnya ia arahkan untuk mencari yang menjadi alasan dirinya melawan lelah untuk masuk.

Manik tajam tersebut terhenti saat menangkap sebuah ranjang dengan seseorang yang sedang tertidur di atasnya. Dengan langkah perlahan, ia hampiri ranjang tersebut.

Langkahnya terhenti saat ia dapati wajah manis yang sedang terlelap di atas ranjang. Dengan gerakan pelan, ia duduk di sisi ranjang.

Tangannya ia bawa untuk mengelus pipi milik sang pemuda yang sedang terlelap. Senyumnya mengembang kala ia menilik wajah yang terlihat seperti bayi saat tertidur milik pemuda tersebut.

"Seungmin, aku datang!" bisiknya dengan senyum yang tak juga luntur dari wajah tampannya.

Perlahan tapi pasti, ia bawa wajahnya mendekat ke arah wajah milik pemuda manis tersebut. Dapat ia rasakan hembusan napas hangat si manis menerpa wajahnya. Dengan gerakan pelan, ia pertemukan bibir mereka berdua.

Tak ada lumatan, hanya menempel guna salurkan rasa rindu. Namun, rupanya hal itu membangunkan si manis.

Seungmin terkejut kala dirinya membuka mata dan temukan wajah lain tepat di depannya. Hingga dengan cepat, ia mendorong orang tersebut. Dan dengan gerakan otomatis, ia bawa tubuhnya duduk di atas ranjang.

"Bunda! Bun―hmphh"

Niat hati ingin berteriak sebelum bekapan dan sebuah bisikan membuatnya membisu.

"Diamlah, sayang. Apa kamu tak merindukanku?"

Seluruh bulu kuduk Seungmin seketika meremang mendengar bisikan tersebut. Dengan posisi mulutnya dibekap, ia dapat dengan samar-samar mengenali wajah di depannya.

Orang tersebut dengan perlahan melepaskan tangannya dari mulut si manis. Manik Seungmin terlihat berkaca-kaca, merasa tak percaya dengan apa yang ia tangkap saat ini.

"Hyun―Hyunjin."

Ucapan terbata tersebut dibalas senyuman oleh orang yang diketahui bernama Hyunjin tersebut.

"Aku datang, untuk membawamu pergi."

Ucapan tersebut membuat Seungmin menatapnya bingung. Ada rasa marah dalam benak Seungmin saat melihat wajah orang yang sempat mengisi hari-harinya.

"Dengar, sayang―"

Seungmin menggeleng untuk menghentikan ucapan pemuda di depannya. Ia segera bangkit menuju pintu kamar. Namun, belum ada beberapa langkah tangannya sudah ditarik terlebih dahulu oleh pemuda lain di kamar tersebut.

"Lepas Hyunjin! aku tidak ingin mendengar omong kosong apapun dari mulutmu!" teriak Seungmin sambil berusaha melepaskan genggaman Hyunjin.

Hyunjin menatap Seungmin dengan penuh kebingungan, mengapa ia menjadi seperti ini?

"Dengarkan―dengarkan aku dulu!" bentakan tersebut cukup untuk membuat Seungmin terdiam.

Hyunjin mengeratkan cengkeramannya membuat Seungmin reflek merintih. Mata Hyunjin terlihat sangat berbeda, terlihat sangat menyeramkan untuk Seungmin.

KidnappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang