2O

750 101 27
                                    

"Dirimu tak berhak membawanya!"

Sentakan tersebut membuat manik indah milik Seungmin perlahan terbuka. Merasa terganggu dengan suara tadi, Seungmin langsung mencari sumber suara.

"Maaf, tuan. Berkali-kali saya katakan, pasien adalah kekasih saya!" sentakan dengan suara lain membuat Seungmin menyadari ada dua orang yang sedang berdebat.

"Kekasih? bahkan satu kota pun tahu, kamu sudah bertunangan dengan anak tiri Kim Jaehyung!" balas salah satu pemuda di sana.

"Tahu apa dirimu soal―"

Ucapan nada tinggi tersebut harus terhenti kala salah satu pemuda yang berdebat menyadari bahwa objek yang sedang didebatkan tengah menatapi mereka dengan tatapan bergetar.

"Seungmin, sayang―syukurlah kamu sudah sadar. Apa ada yang sakit?" tanya pemuda tersebut sambil menghampiri Seungmin dengan tergesa.

Dengan manik berkaca-kaca Seungmin menggeleng. Tangan bergetarnya ia bawa untuk menyingkirkan tangan Hyunjin dari bahunya.

"J―jangan berteriak, aku takut―jangan, ya?" ucap Seungmin setengah berbisik terkesan suaranya tertahan di tenggorokan.

Melihat hal itu, Hyunjin tersenyum dan mengangguk. Ia genggam tangan bergetar milik Seungmin dan menatapnya penuh kehangatan.

"Maafkan aku. Aku tidak akan berteriak lagi, jangan takut."

Tangan Hyunjin berpindah ke kepala Seungmin dan mengelusnya dengan lembut.

"Lily, di mana Lily?" panik Seungmin saat menyadari Lily tak ada di sekitarnya.

"Tidak usah khawatir, ia sedang istirahat."

Pandangan Seungmin beralih pada pemuda yang kini menghampirinya dengan senyum manis. Ah―itu Yeonjun sang penyelamat.

"Seungmin, setelah dirimu diperbolehkan pulang kamu ikut dengan diriku, ya?" ujar Yeonjun dengan lembut.

"Seungmin tidak akan ikut bersamamu, tuan. Ia akan pulang denganku, kekasihnya."

Hyunjin menekankan suaranya pada kata 'kekasih' guna menekankan posisinya untuk Seungmin.

"Mengapa dirimu begitu percaya diri? apa dirimu pikir Seungmin akan memilih untuk ikut bersama dirimu yang jelas-jelas sudah bertunangan dengan orang lain?" tanya Yeonjun sarkastik membuat Hyunjin mengepalkan tangannya.

"Tutup mulutmu sialan! dirimu hanya orang asing, berhenti berulah!"

Tanpa sadar Hyunjin berteriak membuat Seungmin tersentak. Suara bentakan Chan tanpa diminta berputar dalam rekaman memorinya. Membuat si manis semakin ketakutan.

"Hentikan! aku akan ikut Hyunjin. Jangan berteriak di depanku lagi, aku takut," ucap Seungmin dengan frustasi.

Hyunjin yang mendengar hal itu melempar senyum miring ke arah Yeonjun. Senyuman Hyunjin cukup untuk membuat Yeonjun menggeram kesal.

"Seungmin, dengarkan aku! kekasih―maksudku pemuda ini sudah bertunangan dengan orang lain. Kamu tidak akan aman jika ikut dengannya," peringat Yeonjun membuat Seungmin terlihat berpikir sejenak.

Jika Seungmin memilih ikut Hyunjin, sebenarnya ia tak yakin. Namun, jika ikut dengan Yeonjun yang baru saja ditemuinya mungkin lebih berbahaya.

Pikiran Seungmin berkecamuk menciptakan pening di kepalanya. Rentetan kejadian sebelumnya menyerbunya berusaha menjadi pertimbangannya untuk mengambil keputusan.

"Kak Seungmin!"

Panggilan ceria tersebut menghentikan renungan Seungmin. Pandangannya ia bawa ke arah Lily yang berlari ke arahnya.

KidnappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang