07. Pasar Malam.

16.3K 1.5K 99
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








••••∆∆∆••••



Sama gue? Si okeh, asal siap mental aja sama kesehatan. Gue kalo bawa motor kek bawah ngebalap.

Alexariel_VanLooc.









••••∆∆∆••••














Beberapa saat setelah Gabriel duduk di samping Adik tercintanya, dan didekat Rachel ia mulai menyibukan dirinya dengan ponsel di tanganya.

Di nyata memang begitu, namun di dalam pikiran ia sedang bergulat dengan Zen-Sistemnya yang kini berwujud Rubah dewasa meskipun masih terlihat imut karena bulunya yang begitu lebat.

Kalian tau apa yang mereka ributkan? Mereka meributkan ini...

"Enggak ada Wahana itu di sini, Bambang!!" Tekan Gabriel sambil menarik-narik kumis Zen si rubah.

Zen langsung menepis tangan Gabriel. "Ada! Kan sudah saya bilang ada ya ada!" Balas Zen sambil mengelus-gelus pipinya yang lumayan sakit akibat Gabriel.

"Lo kok nyeyel yah dibilangin... Udah gue bilang kagak ada berarti kagak ada! Didunia dulu gue aja kagak ada!" Pekik Gabriel tertahan. Ia mengusap dadanya pelan sesak jika terlalu banyak berbicara.

Hah... Zen menghela nafas pelan lalu menutup mata Orangenya sebentar sebelum kembali terbuka. Ia mengeluarkan sebuah layar berwarna hitam besar didepan Gabriel.

"Lihat dengan seksama Tuan. Wahana itu ada di Indonesia dalam Novel Cinta Untuk Diana. Anda jangan melupakan jika ini adalah Dunia Novel meskipun Ini dunia Nyata namun tetap saja Dunia Novel untuk sekarang." Ucap Zen dan memelankan kalimatnya di akhir meskipun masih dapat Gabriel dengan dengan jelas. Namun Gabriel tidak ada niat untuk menanyakan hal itu. Ia terlihat sudah lelah berbicara panjang.

Mengatur nafasnya lalu menatap layar itu memperlihatkan banyaknya Wahana yang dulu hanya ia lihat di America dan negara lainya tidak di Indonesia.

Hem... Sepertinya Gabriel berniat akan ikut dengan para pasukan Adiknya itu.

Untuk ke Taman Hiburan.

Sedangkan di Dunia Nyata(Maksudnya buka di pikiran). Axel menepuk-nepuk pelan Pundak Kakaknya itu yang ia kira tengah bermain ponsel ternyata sedang melamun.

GABRIEL.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang