16. Sangat Bodoh!

12K 1.2K 340
                                    

Selamat Membaca.





••••××ו•••











Saat ini seluruh keluarga besar Van' Loochiörend berkumpul. Semuanya sekarang berada di kediaman Pasangan Immanuel dan Aletara merayakan sebuah pesta BBQ.

Disebuah Sofa singel yang berada di teras halaman terlihat Gabriel tengah duduk santai disana. Menyilang kakinya dan menatap satu persatu anggota keluarga Van' Loochiörend yang ada di pesta tersebut.

Pesta itu terlihat meriah meskipun hanya dirayakan sekeluarga. Gabriel dapat melihat para Adiknya tengah memanggang bersama sepupunya. Lalu para orang tua terlihat menikmati waktu mereka dimana para Prianya berkumpul di tempat terpisah dengan wanitanya.

Tumben sekali? Itulah pikiran Gabriel pertama kali melihat pemandangan tersebut. Lalu tatapannya beralih ke arah Kakak sepupunya yang berjalan kearahnya dengan dua piring berisikan macam-macam hasil panggang.

Ian mengulurkan satu piring ditanganya kepada Gabriel dan diterima dengan senang hati. Ian mendudukan dirinya di sofa yang tak jauh dari Gabriel hanya terhalang meja kayu yang diatasnya terdapat sebuah teko kaca berisikan jus Jeruk.

"Tidak bergabung?" Tanya Ian setelah lama tanpa suara.

Gabriel menoleh sekilas. Merai satu cucuk ikat tuna yang di potong dadu besar bersaos kecap pedas. "Tidak." Jawab Gabriel sambil menguyah tuna tersebut.

Gabriel menatap kearah tuna di tanganya tersebut. Senyum tipis timbul di bibirnya. Lumayan. Batinya merasa suka dengan rasa panggangan tuna tersebut.

Gabriel kembali mengalihkan pandanganya ke arah anggota keluarga Van' Loochiörend.

Gabriel POV'


Jadi ini yang dinamakan keluarga? Selama menjadi Gabriel Smitlendr aku hanya merasakan kasih saya dari Ayah, Bunda serta Kakek dan Nenek.

Paman dan bibi? Atau sepupu? Aku tak memilikinya. Ayah maupun Bunda anak tunggal. Jadi mereka berdua tak memiliki saudara.

Yang sering berkumpul bersama kami hanyalah Sahabat-sahabat Ayah maupun Bunda yang sudah mereka anggap keluarga atau mungkin saudara.

Entah kenapa aku bersyukur menjadi Gabriel Van' Loochiörend. Aku bisa merasakan menjadi sosok Kakak, Adik dan juga keponakan.

Memiliki Sepupu maupun keponakan rasanya sama seperti memilik kakak maupun Adik.

Memiliki Bibi ataupun paman rasanya seperti memiliki Orang tua yang lain selain Daddy dan Mommy.

Ternyata Keluarga itu indah. Dan aku pun tanpa sadar tersenyum tulus melihat pemandangan di hadapanku yang menyejukan hati dan sedikit memperihkan mata.

'Huhf... Asap sialan. Mata gue sakit!!!' Dan keluarlah kata-kata keseharian ku. Yang ngira gue lagi pengen nangis liat pemandangan itu kalian salah besar! Perih mata gue gegara asap sialan yang radanya pengen gue musnain tapi gak tau cara.

Share dong cara memusnakan asap? Klo ada entar gue beri duit goceh. 1000.

Sorry gess... Gue cuma pen coba gimana kedengeranya ngebatin pake kata aku-akuan... Dan entah keknya gak cocok kan? Biarkan saja. Saya sedang mengalay...

Gabriel POV off.












Ian yang melihat Gabriel yang melamun dan tak sengaja melihat senyuman tulus tersebut karena ia tengan menyandar di Sofa pun menegakan tubuhnya, Ia sedikit mencondongkan tubuhnya kedepan untuk melihat wajah Gabriel.

GABRIEL.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang