Judul : GABRIEL [Series Transmigrasi]
Genre : Transmigrasi, Fiksiremaja, Fantasi, romance, adulf, komedy, misteri, Dll.
×××
Alzandero Gabriella Smitlendr.
Gadis cool yang menyandang pangkat ketua osisi SMA Lendron. Ia begitu di cintai oleh orang-o...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • • • •
•••π-π•••
Saya bisa membahagiakan anda. Namun saya sadar saya belum terlalu kaya untuk mengalahkan, Kekayaan Daddy saya sendiri...
_AlGabriel Van'L_
•••π-π•••
Lima hari setelah ia bangun dari koma Sebulannya itu, kini Gabriel duduk di Ruang tamu dengan kedua Pasangan Vernando.
"Apa benar kau akan kembali, Gabi...?" Tanya Maura memulai pembicaraan Sambil menghilangan suasana canggung yang muncul.
Gabriel yang awalnya fokus ke Ponselnya mengangguk "Iya, Ma." Jawabnya singkat dengan sopan.
"Beneran kau tidak ingin ikut bersama kami?" Kini Samuel pula yang bertanya.
Gabriel kembali mengangguk. "Iya, Pah. Dan Gabi harap Mama sama Papa ngelakuin yang Gabi minta."
Samuel hanya mampu menghela nafas, ia mengangguk mengiyakan permintaan Keponakannya itu.
"Baiklah... Kau Istirahatlah. Besok kau akan berangkat subuh bukan?"
Mendengar ucapan Maura, Gabriel langsung bangun dari duduknya setelah makananya selesai. Menghampiri Maura dan Samuel, ia mencium pipi keduanya saling bergantian.
"Mah, Pah. Gabi izin Istirahat... Selamat malam. " Setelah berpamitan Gabriel pun langsung menaiki tangga menuju kamarnya di lantai Dua.
••••∆∆∆••••
Sesampainya dikamarnya ia langsung memanggil Sistem untuk menanyakan beberapa hal.
"Sistem... "
[Iya, Tuan? Ada gerangan apa anda memanggil saya?]
"Jelaskan seberapa jauh Novel sudah berjalan?" Tanya Gabriel cepat. Ia melangkahkan kakinya mendekati Sofa singel berwarna navi yang didepanya terdapat Meja bundar dengan Leptop di atasnya.
[Novel sudah berjalan sampai dimana Diana menolong Raefal yang digebuki oleh Anak buah Musuh keluarga Franklin. Apakah anda ingin melihat persen perasaan Male lead kepada Protogonis Wanita Tuan?]
Gabriel memikirkan tawaran dari Sistem yang kadang-kadang ia panggil Zen, nama darinya. Namun hanya kadang-kadang. Tak sering.
Hem... Sepertinya tak buruk!
Gabriel pun mengangguk. "Tentu, lakukanlah Zen." Nah, keluarkan panggilan itu.