10. Pekerja.

10.5K 1.2K 66
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





••••××ו•••






Alexander Internasional High School'

Sekolah besar dengan tiga Bangunan utama itu nampak di penuhi banyaknya murid-murid yang baru tiba.

Bangunan bercorak Hitam biru tua di bagian kiri yang memiliki sebuah ukiran bertuliskan Junior High School di bagian Atas gerbangnya itu nampak banyak sekali siswi berseragam putih biru muda berdiri di depan gerbang menanti most wented sekolah mereka datang.

Sama seperti di seberang, sekolah bercorak Hitam abu-abu dengan ukiran Senior High School tersebut pun nampak banyak sekali siswi berbaris rapi di depan gerbang menanti datangnya pangeran sekolah mereka.

Lalu tepat di waktu yang sama segerombolan Motor Sport memasuki kedua sekolah yang bersebrangan itu. Para siswi itu tiba-tiba berteriak histeri karena tau siapakah para pemilik motor itu.



Kya!!! Axel!!!

Omaygat-omaygat!! Revan pake suiter!!

Sweater, pea!!

Sirik amat lo, mulut-mulut gue!!

Yang bilang mulut gue sapa?!

Au ah gelap!!

Terang bego!!

Jangan didengeri itu orang lagi stress!! Andre aku padamu!!!

Ferry senyum manismu sayang!!

Gio jadi suami aku, yo!!!

DlS( Dan lain sebagainya... 😅)

Sedangkan yang di teriaki dengan segenap suara hati itu hanya melegos berjalan dengan santai tanpa menghiraukan para bebek berteriak...

Canda bebek!!

Jika dilihat dengan seksama diantara pemuda-pemuda tampan itu, terlihat satu di antara mereka tengah menggerutu pelan dengan wajah yang menggelap.

Ferry yang awalnya melambaikan tangannya menanggapi teriakan siswi-siswi itu. Kini berjalan mendekati Pemuda itu.

"Kenapa Al?" Bukanya menjawab Pemuda itu malah menatap Ferry dengan tajam.

Ferry terkekeh canggung. "Sorry-sorry, gue belum biasa ganti nama panggilan lo.. Jadi lo kenapa?" Ucapnya lagi bertanya.

Pemuda itu yang tak lain adalah Axel menghela nafasnya sangat panjang. Sampai membuat Rachel yang berjalan paling belakang dengan Sang Kakak a.k.a Revan dapat jelas mendengar helaan nafasnya itu.

GABRIEL.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang