Chapter 14
"Tuan dan Nyonya Fosmith"∞
Oxford, March 11 1889
Di keesokan paginya, anak-anak nampak antusias berkerumun di gerbang masuk. Salah seorang anak terdengar berseru ketika melihat sebuah delman datang dari arah timur gerbang. Delman yang dimaksud pun akhirnya menghentikan laju rodanya tepat di hadapan anak-anak berkumpul. Di bagian keretanya yang lebih mirip seperti gerobak barang, dapat terlihat langsung pasangan pria dan wanita paruh baya yang melambai ria ke arah anak-anak, begitu pun anak-anak menyambut mereka dengan ceria.
"Selamat datang kembali, Papa! Mama!"
Begitulah mereka memanggil pasangan tersebut.
"Terimakasih telah menyambut kami, anak-anak manisku," balas seorang wanita yang disebut sebagai Mama oleh anak-anak.
Madam Laven baru saja sampai di sana dengan Risa dan Chandra. Wajah Risa nampak berseri-seri melihat kedatangan pasangan tersebut.
"Itu Papa dan Mama sudah sampai!" serunya, lalu berlari dan bergabung dengan anak-anak lainnya.
Sebuah desiran menggelitik dada Madam Laven saat melihat keantusiasan anak-anak ketika seorang pria itu membagikan bingkisan oleh-oleh untuk mereka masing-masing satu. Kemudian, Madam Laven merasakan tangannya di tarik ke belakang. Ia pun menoleh dan mendapati Chandra yang tengah digandengnya itu menyembunyikan diri di balik gaunnya.
Madan Laven tergelak. "Tidak ada yang perlu ditakuti," ujarnya.
Chandra melirik ke arah Madam Laven sebentar sebelum akhirnya kembali mengunci perhatiannya pada pasangan itu. Kemudian, ia meremas kain gaun Madam Laven.
"Mereka itu siapa?" tanya Chandra.
"Umm, mereka adalah tuan dan nyonya Fosmith, juga pendiri Rumah Ibu ini," jawab Madam Laven.
Lalu Chandra mengalihkan perhatiannya pada wanita pengasuh itu.
"Fosmith? Mereka orangtuanya Risa?" tanyanya lagi.
Madam Laven mengangguk dan menjawab lagi, "benar. Mereka juga merupakan orangtua angkat bagi anak-anak yang kita asuh."
Di tengah riuhnya kegembiraan anak-anak, atensi Madam Laven nampak terpaku pada delman yang dinaiki pasangan Fosmith tadi mulai bergerak maju memasuki area Rumah Ibu menuju halaman belakang setelah pasangan tadi dengan barang-barang bawaannya turun dari gerobak. Setelah dirasa delman itu tak lagi terlihat di balik bangunan rumah, Madam Laven mendesah dan tersenyum kemudian.
"Nisa!"
Terdengar suara bariton dari pria yang disebut Papa oleh anak-anak memanggil nama Madam Laven.
"Kemarilah, wanita muda! Kami juga membawakan sesuatu untukmu," lanjut pria itu berujar.
Madam Laven mengangguk lagi. Sebelum itu, ia kembali menatap Chandra dan tersenyum pada anak itu untuk meyakinkannya bahwa takkan terjadi masalah apa pun jika menemui pasangan Fosmith itu, lalu menarik lembut tangan kecil yang digenggamnya untuk ikut bersamanya bergabung dengan anak-anak lainnya.
Seusai pembagian oleh-oleh, Madam Laven menawarkan bantuan untuk membawakan barang-barang tuan dan nyonya Fosmith masuk ke dalam rumah. Risa dan beberapa anak pun turut ingin menolong. Setelahnya, mereka melakukan kegiatan sarapan bersama dengan pasangan Fosmith.
Madam Laven mengatupkan kedua tangannya, "sebelum kita mulai mengisi perut kita dengan makanan, mari kita mengucap syukur pada alam yang sudah menyediakan bahan makanan untuk kita dapat bertahan hidup sampai saat ini. Kita juga harus mengucap syukur kepada para petani dan peternak yang sudah merawat kehidupan alam dan mengolahnya dengan baik sehingga dapat kita nikmati dalam kebersamaan ini. Semuanya, selamat makan," ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misery Feu
Teen Fiction(Akan dialihkan ke akun lain) Sebagai Earl, sudah menjadi tugas Diandra Middleton Windsor setelah merangkap gelar sebagai Queen's Watchdog untuk mengusir kegundahan Ratu Inggris meski harus terjun menuju gelapnya dunia bawah. Kisah ini tidak hanya m...