Chapter 20
"Melodi Membuat Rindu"∞
"Kau datang dari Prancis?" tanya tuan Fosmith.
Dietmar pun langsung menanggapinya dengan anggukkan.
Setelah dipersilakan masuk ke dalam rumah, tuan Fosmith mengajak Dietmar untuk bercengkrama sebentar di ruang kerjanya. Dietmar dipersilakan duduk di sofa panjang yang membuatnya dapat berhadapan langsung dengan meja kerja tuan Fosmith. Sedangkan Mansa, ia ingin berdiri saja di sisi tuan Fosmith duduk di kursinya.
Secangkir teh yang telah disuguhkan untuk Dietmar masih juga belum disentuhnya. Ia pikir sudah cukup ia minum teh di rumah gubuk Mansa tadi, tapi ia juga sungkan untuk menolak.
Lalu, nyonya Fosmith yang baru saja tiba pun masuk ke dalam ruangan tersebut sambil membawa sepiring camilan lalu menaruhnya di atas meja.
"Maaf kami hanya memiliki ini untuk camilannya," ucap nyonya Fosmith.
Karena itu Dietmar menjadi sungkan kembali, lalu menjawab, "tidak masalah, bibi, justru saya yang seharusnya meminta maaf karena sudah merepotkan."
Tuan Fosmith pun berdecak tak patut. "Baru kali ini aku melihat seorang bangsawan sungkan."
"Eh?" Dietmar heran.
Mansa juga merasa demikian.
Kemudian, satu keping kue kering diambil tuan Fosmith dari piring camilan tadi.
"Dilihat dari caramu berpakaian saja sudah terlihat jelas kalau kau bangsawan, nak," jelas tuan Fosmith, seolah ia paham dengan perubahan ekspresi Dietmar tadi.
Tuan Fosmith pun memakan kue keringnya. Sementara Dietmar, ia terangguk-angguk lalu terkekeh kaku. Kemudian, ia juga mengambil camilan kue kering tersebut dan memakannya.
Untuk beberapa saat, suasana di sekitar mereka dilanda keheningan, sampai nyonya Fosmith angkat suara lebih dulu.
"Omong-omong kami belum tahu namamu," kata nyonya Fosmith.
"Oh ya. Maaf karena saya tidak memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Dietmar da Eisyosha." Dietmar berucap.
Setelah itu suasana kembali sunyi. Baik tuan dan nyonya Fosmith sama-sama mengekspresikan hal yang sama seperti saat Mansa mendengarkan perkenalan Dietmar di gubuknya.
"Eisyosha?" beo nyonya Fosmith, lalu dianggukki Dietmar.
Tuan Fosmith pun mengelus jenggotnya dengan dahi terlihat mengerut, ia sedang berpikir, lalu ia menjentikkan jarinya.
"Ada satu pegawai kami yang memiliki nama itu. Apa orang yang kau cari itu bernama Nisa?" tanya tuan Fosmith memastikan.
"Itu dia!" Tiba-tiba saja Dietmar memekik girang hingga mengagetkan tiga orang lainnya yang ada di ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misery Feu
Teen Fiction(Akan dialihkan ke akun lain) Sebagai Earl, sudah menjadi tugas Diandra Middleton Windsor setelah merangkap gelar sebagai Queen's Watchdog untuk mengusir kegundahan Ratu Inggris meski harus terjun menuju gelapnya dunia bawah. Kisah ini tidak hanya m...