rendezvous

2.4K 183 6
                                    

Setelah Mark pamit pergi dari cafe meninggalkan Jeno dan temannya bernama Jaemin, Mark mengentakkan kakinya kesal. Sepertinya Ia akan pergi ke base camp nya sendirian.

Sebenarnya yang terjadi adalah Mark yang tidak tahan dengan situasi di mana Mark diabaikan, Mark mengirimkan pesan pada Ten untuk meneleponnya.

"Hyung, call me. Urgent."

Begitu lah isi pesan Mark sebelum Ia mendapat panggilan telepon dari Ten.
Beberapa saat kemudian setelah perkenalannya dengan Jaemin, hand phone Mark bergetar menandakan panggilan masuk.

"Ya Kak Ten? Kenapa? "

"Lho kok? Lu yang kenapa Mark? "
Tanya Ten di sambungan telepon

Namun Mark masa bodoh, menghiraukan pertanyaan Ten.

"Oh ya ya I'll be there soon"

"Ya Mark gwaenchana?" Tanya Ten khawatir

"Halo? Halo? " Sambungan telepon terputus.

Ten yang diminta menghubungi Mark jadi bingung apa yang terjadi dengan Mark.


Setelah mematikan sambungan telepon, Mark pamit pada Jaemin dan Jeno.

"Oh ya, aku pergi dulu ya, ada urusan. Bye, Jaemin" Ujar Mark pada Jaemin

"Bye, Jeno SSI"

Tambah Mark menekankan kata "SSI" pada Jeno.

Setelah itu, Mark terlihat menghilang dari pandangan Jeno dan Jaemin.

...



"AIGOO URI JENO MAINNYA SAMA KATING SEKARANG IHIW"

"YEODEURA, TAU GAK TAU GAK? ADA KABAR BAIK. JENO LEE YANG NOLEP INI AKA NO LIFE NOJAM, PUNYA TEMEN SELAIN KITA HAHAHAHA "

Ujar Jaemin mengirim voice note pada group sirkel mereka berisikan Jeno, Jaemin, Renjun, Haechan, dan Ryujin.

Merasa Jaemin berisik dan merusak ketenangan batin Jeno, Ia menyumpal mulut Jaemin dengan roti baguette yang belum dimakan apa lagi tersentuh itu.

Jeno yang menyadari gelagat Mark yang aneh tadi, langsung mengikuti Mark keluar dari cafe meninggalkan Jaemin dengan langkah terburu-buru.

Jeno berlari agak cepat untuk segera menyusul Mark.

Jeno berhasil mengikuti Mark hingga gedung fakultas, Jeno pernah ke situ sebelumnya saat Ia harus mengambilkan tas milik Mark.

Sebelum Mark hendak meraih gagang pintu, Jeno mencekal lengan Mark dan menghadapkan tubuh Mark padanya.

"Kamu kenapa? "

"Hm?

Mark diam saja.

Karena tidak ingin menarik perhatian orang yang berlalu lalang,
Jeno menarik Mark ke sudut ruangan dekat tangga darurat.

"Jangan ngambek dong"

Namun Mark masih diam, dengan bibir mengerucut lucu.

"Hmm? "

Mark masih diam.

"Aku harus gimana biar kamu gak ngambek lagi? "

"Mau coklat? Eskrim? " Tanya Jeno membujuk Mark

"Pikir aja sendiri" Akhirnya Mark bersuara.

Mark bersidekap dada tidak mau melihat wajah Jeno.

"Emangnya aku anak kecil apa bisa disogok eskrim sama coklat?"

Ujar Mark memalingkan wajah dari Jeno.

Give LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang