him and I

1.4K 129 10
                                    







*brak

Jeno menutup pintu dengan keras. Semua yang ada di ruang TV tadi seketika kaget saat Jeno berjalan keluar rumah singgah.

"Anjing. Ngagetin aja" Ucap Haechan

"Kayaknya ada sesuatu" Ujar Ryujin menduga-duga.

"Dah lah jangan ikut campur, bisa-bisa Jeno ngamuk" Balas Jaemin

"Ye, gimana kalau kita keluar juga, guys? JJM kuy" Ajak Haechan

"Hoaaamm... Gue gak ikut ya. Ngantuk banget" Ujar Renjun sambil menguap merentangkan tangannya lebar.

"Ya dah, serah lu Jun." Balas Jaemin

"Oh, jangan malem-malem banget kalian. Besok ntar kesiangan" Ujar Renjun mengingatkan hendak menaiki tangga menuju kamar.

"Iye, Jun iye. Mau nitip makanan gak? "

"Gak. Gue ngantuk parah. Mau tidur aja. Besok lagi makan mah" Balas Renjun menghadap Haechan

"Oke dah kalau begitu. Lu bae-bae ya." Ujar Haechan sembari ikut keluar mengikuti Ryujin dan Jaemin yang sudah terlebih dahulu keluar rumah.

*bae-bae: baik-baik like hati-hati

Jeno pergi keluar menuju taman di samping rumah. Ia mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya dan menempelkannya di bibir.

"Katanya lo berhenti, njir" Ujar Ryujin yang sudah berada di belakang Jeno.

Jeno langsung menghadap ke arah Ryujin. Ryujin dengan inisiatif menyalakan api di rokok Jeno.

"Thanks"

Ryujin mengangguk.

"Kalau lo mau cerita, cerita aja----"

Hening seketika



"---tapi gak juga gapapa" Lanjut Ryujin

Ia segan mendesak Jeno untuk bercerita apalagi bertanya lebih lanjut.

"Gue lagi gak mau cerita, Jin." Balas Jeno akhirnya membuat Ryujin menghela nafas lega.

"Jaemin Haechan di mana? " Tanya Jeno mengalihkan pembicaraan.

"Lagi ngebir di teras"

"Lo gak? "

"Apaan? Gue gak dibolehin Jaemin minum" Ucap Ryujin kesal

Jeno tersenyum miring.

"Dia belum tau aja" Decih Ryujin

"Haha ya emang" Jeno menggeleng kepalanya heran.

"Jen, lo jangan kasar deh. " Ryujin akhirnya memberanikan diri bersuara

"Apaan? "

"Ke pacar lo. Emang masalahnya apa sih? "

"Bukan urusan lo, lagian ini masalah cowok. Lo gak bakal paham"

"Ouch. Okay, Lee Jeno. I'm a woman ya gue lupa. Sorry. "

Ryujin merespon dengan bijak sebisa mungkin, tidak ingin berdebat dengan Jeno apalagi bertengkar dengannya.

"Haha sans. Maksud lo bilang gue jangan kasar. Lo tau sesuatu? " Tanya Jeno

"Gak. Gue gak tau malah. Justru gue mau lo speak up, gue tanya lo sensi gitu. Lagian gue gak seberani itu buat nyaksiin orang pacaran lagi ribut njir. " Balas Ryujin

Give LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang