Btw subjudul nya kek dispenser, hot and cold halah anjir.
Dahlah langsung baca aja.
Setelah Jeno dan Mark melakukan 'itu' yang untungnya hanya sekali karena Mark lelah katanya dan Jeno menuruti mau nya Mark untuk tidak lagi melanjutkan 'itu'
Mark terlihat menangis dibuat-buat. *kayak rengek nangis manja ihiw
"Huhu besok mesti ke kampus, gimana dong Jeno? "
Tanya Mark yang bingung masih harus ke kampus namun keadaan lehernya penuh dengan tanda cinta oleh Jeno.
"Ya udah bolos lagi. " Ujar Jeno santai yang merokok di teras balkon hanya menggunakan celana jeans tanpa baju atasan.
"Ish besok hari terakhir. Malem ini juga rapat evaluasi. " Ujar Mark yang mondar-mandir seperti setrikaan
"Rapat evaluasi? "
"Heem."
"Apanya yang dievaluasi, kamunya aja di sini hampir seharian" Ujar Jeno mengheran.
"Eh gitu ya? Eh wait hapeku mana?"
Mark mencari-cari hapenya yang sudah raib dari tasnya.
"Ish di mana? Aku inget taro di sini. Masa jatoh sih? " Ujar Mark heboh mencari-cari hapenya.
"Di sini yang" Unjuk Jeno mengacungkan hapenya Mark berlapiskan casing warna biru.
"EH KOK DI KAMU, JEN? "
"Ganggu banget, ada yang telpon kamu berkali-kali. Ya udah aku matiin"
(Ini Ten yang nelpon Mark 😅)
"Ih sejak kapan?"
"Sejak di mobil. Hehe" Ujar Jeno menampilkan senyum eye smilenya.
"Ih mana sini~" Ujar Mark mencoba meraih hapenya dari Jeno.
Bukannya memberikan langsung hapenya, Jeno malah menjauhkan hape Mark dari jangkauannya.
Kemudian Jeno menaruhnya di saku depan celana jeans nya.
"Nih, ambil kalau berani" Tantang Jeno mengkode Mark dengan matanya untuk mengambil hapenya dari saku.
"Ah Jenooo hape aku balikin. " Mohon Mark pada Jeno
"Apa untungnya buat aku?" Ujar Jeno cuek.
"Ish tapi kan itu punyaku~"
"Bilang juseyo dulu"
Mark yang paham intensi Jeno langsung menghadap Jeno.
"Hngg~ juceyo~"
Mark bertingkah imut di depan wajah Jeno.
"Ah please~ give me the phone"
Jeno masih menampilkan ekspresi datarnya.
Mark yang frustasi Jeno tidak terpengaruh dengan ageyonya menghentakkan kaki kesal.
"AH I KNOW"
Dengan tiba-tiba Mark melompat ke arah Jeno, Jeno kaget namun mengatur ekspresinya, masih berekspresi biasa, menangkap Mark dengan reflek yang bagus.
Mark mengaitkan kakinya di pinggang Jeno kemudian mencium Jeno di bibir. Jeno yang diberi kesempatan seperti itu, tidak menyianyiakannya. Ia menahan tengkuk Mark dan pinggang Mark agar tidak jatuh.
Jeno mencium dalam bibir Mark yang menjadi candunya selain batang nikotin yang biasa Jeno hisap saat stress atau bosan. Jeno melumat habis bibir Mark dan memasukkan lidahnya bermain-main dengan lidah Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Love
RomanceTentang Mark yang berusaha dekat dengan Jeno yang cuek dan dingin dengannya. Started: 12 December 2021 Ended: 24 January 2022