1st day - somebody's watching

4.4K 360 16
                                    

-somebody's watching 

Ini alurnya maju mundur maaf kalau bingungin bacanya pelan-pelan dan santai biar paham

Tahun ini memasuki semester baru yaitu masa orientasi mahasiswa. Jeno sebenarnya malas sekali mengikuti kegiatan ini kalau saja bukan karena sahabatnya Jaemin yang memaksanya  untuk ikut. Bahkan peralatan ospek yang perlu dibawa, dibawakan oleh Jaemin. Jaemin yang paling bersemangat untuk kegiatan ini. Sayangnya Jaemin tidak sekelompok dengan Jeno.

Jeno tidak terlalu mendengarkan apa yang disampaikan kakak tingkatnya. Menurutnya hal itu tidak terlalu penting apa lagi motivasi-motivasi yang menurut Jeno tidak perlu disampaikan karena percuma saja Jeno tidak punya motivasi tinggi untuk kuliah. Ia hanya mengikuti keinginan papanya untuk berkuliah. Dan sekarang Ia hanya ingin tidur tapi Ia berusaha menahannya. Jeno mulai mencoret-coret buku sketsa untuk meredakan rasa kantuknya. Memang salahnya di malam hari sebelum ospek, Ia bermain game komputer dengan Haechan. Namun Haechan tidak seperti Jeno yang saat ini berada di kampus Hall. Haechan sudah berniat tidak mengikuti ospek tapi karena mamanya mengomel, Haechan terpaksa ke kampus.

Bahkan sebelumnya Haechan merengek mengatakan dirinya sakit tapi mamanya tidak mempercayainya. Oleh karena itu, Haechan sebelum berangkat Ia pergi ke apartment Jeno,  berlari dengan dramatis.

"Nyokap gue gak percaya banget Jen sama gue. Padahal gue udah pucet pucetin nih muka" Keluh Haechan

"Ya elo sakit tapi masih pecicilan. Gak ada indikasi lo sakit" Ujar Jeno dengan wajah datarnya.

Sudah biasa Ia melihat Haechan yang pura-pura sakit atau pura-pura belajar kelompok membohongi mamanya. Saking seringnya berbohong, mamanya Haechan hanya percaya pada Jeno.

"Tante titip Haechan ya, Jen. Jangan sampai anak itu bolos" Ujar mamanya Haechan menelpon Jeno.

"Ah indikasi ya. Pinjem hairdryer Jen"

Haechan menyalakan hairdryer dan mengarahkan pada keningnya.
Kemudian Ia berlari lari kecil untuk menghasilkan hawa panas dalam tubuhnya.

Lebih dramanya seorang Haechan, untuk meyakinkan bahwa dirinya sedang sakit, Haechan berpura-pura sesak nafas dan pingsan saat apel pagi tadi.

"John John, ada yang pingsan nih" Adu Taeil selaku panitia bagian kesehatan.

"Ini dia agak anget, keringetan, sesak nafas juga" Lapor Taeil pada Johnny.

Tanpa babibu Johnny selaku koordinator lapangan membawa Haechan ala bridal style ke ruang kesehatan dengan sesegera mungkin diikuti oleh Taeil yang memegang tabung oksigen.

Saat membawa Haechan di gendongan kakak tingkat yang dipanggil John itu, mereka melewati beberapa barisan kelompok hingga sampai di barisan kelompok nya Jeno, Ia sempat melihat Haechan yang tersenyum tipis di gendongan Johnny. Jeno menahan tawanya. Gila memang temannya itu.

'Tuh anak masuk jurusan akting aja harusnya'

Kejadian tersebut sempat membuat heboh dan haechan berhasil membuat dirinya seolah-olah sakit. Kemungkinan besar saat ini Haechan sedang tertidur pulas di ruang kesehatan.

Di tengah mendengarkan materi dari kakak tingkat, yang Jeno tidak tau namanya, seingat dirinya bernama Jaehyun. Ia merasakan seseorang menatapnya. Jeno ingin menoleh tapi Ia terlalu malas untuk berkonfrontasi dengan orang yang menatapnya lama.

Jeno duduk agak di belakang, jadi masih bisa mencuri dengar dua orang yang memperhatikan dirinya sambil mengobrol di belakang samar-samar.

'Oh kakak tingkat'

Jeno paling malas berinteraksi dengan orang. Teman yang Ia punya hanya Jaemin dan Haechan saat ini. Jaemin yang berada di fakultas kedokteran dan Haechan juga Jeno berada di fakultas hukum.

Give LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang