look after him

2.4K 229 32
                                    

Setelah Jeno dan Mark sampai di apartment Jeno, Jeno memapah Mark menuju unit ruangannya. Jeno agaknya geregetan melihat Mark yang berjalan lambat dan Jeno juga bisa saja terlambat ke kampus. Tanpa pikir panjang, Jeno langsung menggendong Mark di lengannya *ala bridal style gitu

"EH" Mark terkaget dengan perlakuan Jeno

"Ih gak usah gendong segala" Ujar Mark salting menatap malu Jeno.

"Biar cepet" Jawab Jeno singkat.

Mau tidak mau, Mark tetap dalam gendongan Jeno yang kali ini berlari. Jeno mencapai lift dan memencet tombol 3

Selama di lift Jeno dan Mark bertatapan cukup lama.

'Ting'

Lift Sudah mencapai lantai 3. Jeno segera keluar dari lift dan berlari lagi menuju ruang unit apartment nya.

Setelah menekan angka digit kode apartment Jeno, mereka masuk ke dalam.


Sementara itu di kampus.

"Anjir lu hampir bikin nyawa gue melayang" Haechan memuntahkan sarapan paginya Hari ini.

"Elo bawa mobilnya lama. Daripada kita telat kan? "

"Iye sih tapi gak gini juga, hoeekkk"


Kembali ke apartment Jeno.

Jeno meletakkan Mark dengan hati-hati di atas kasur seolah Mark benda fragile yang mudah pecah.

"Fyuh akhirnya."

Jeno menghela nafas lega.

"Tunggu di sini kak" Titah Jeno.

Jeno pergi keluar untuk membeli obat seperti betadine dan semacamnya di toko serba Ada yang untungnya selalu buka.

Jeno kembali berlari lagi setelah mendapatkan obat tersebut termasuk perban, plester, kapas, dan cairan khusus cedera kaki ia beli semua.

Jeno memasuki unit ruangan apartment nya dengan nafas tersengal-sengal.

"Buka celana lu kak" Titah Jeno

"Hah? "

"Ya kan celana nya udah sobek, kotor juga" Ujar Jeno.

Mark masih menatap Jeno yang menunggunya untuk membuka celananya.

"Oh ya. Gue balik arah" Ujar Jeno sambil membalik tubuhnya.

"Oh ya" Jeno menepuk jidatnya sambil berjalan ke arah lemari, dan mengambil celana pendek yang dirasa Jeno muat untuk Mark.

"NIH. Pake" Ujar Jeno sambil melempar celananya namun menghadap membelakangi Mark.

Jeno menuggu beberapa saat dengan sabar.

"Udah? "

"Dah"

Jeno berbalik, menghadap Mark kembali. Ia mulai mengobati Luka Mark di kakinya. Jeno meniup-niup kecil luka Mark yang Sudah dibalur obat merah sebelum menutupnya dengan plester.

"Dah selesai. Kak Mark masih bisa jalan? " Tanya Jeno

"Ehm bisa sih tapi masih sakit" Jawab Mark dengan nada merengek.

"Perlu manggil nyokap lo gak kak? " Tanya Jeno

"Eit jangan. Please jangan. Kalau mom tau, bisa-bisa dia larang aku ikut BEM lagi"

"Oh yaudah. Kak Mark mau stay di sini? "

"Aku bingung sih. Mau izin, hape ku di tas, ada di base camp. "

Give LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang