Tepat saat matahari mengucapkan selamat tinggal dari ufuk barat, pintu besi platina bangunan setengah lingkaran itu didorong. Dari pintu itu masuklah Jay dengan pengawal-pengawal pribadinya, disampingnya berjalan pula seorang wanita paruh baya yang mengenakan jubah yang mirip dengan milik tabib Sa guil, kemungkinan besar wanita ini-
"Malam pangeran Jake, putri Winter" Ia menyapa kami dengan nada datar, sekilas dilihat ekspresi Jay semerawut, "Perkenalkan ini tabib Kim Tae ra, beliau kepala tabib kerajaan kami"
Ketika disebut namanya Tae ra membungkuk ke arah kami, berbeda dengan Jake yang hanya mengangguk, aku membalas bungkukan Tae ra dengan menarik ujung gaunku dan membungkuk hormat secara etika kerajaan. Mau dikatakan aku menggunakan emblem asli kerajaan perbatasan pun, statusku tetap tamu putra mahkota.
Tae ra terlihat kaget saat melihatku. Saat kami sudah kembali bertatapan, aku memberikannya senyuman ringan, raut mukanya tak bisa disembunyikan sama sekali. Ia pasti menganggapku kurang ajar karena menantang penelitian biologi kerajaannya.
"Putri rendah hati sekali"
eh?
"Seorang calon putri mahkota tidak sepantasnya membungkuk kepada siapapun kecuali raja dan ratu ataupun kepada sesama pangeran dan putri" Tae ra berbicara tenang, raut wajahnya sudah dikendalikan kembali, "Tentu kau tau etiket itu bukan putri?"
Aku tersenyum canggung padanya, pasalnya ia baru saja menyebutku putri mahkota dihadapan seorang putra mahkota. Ralat - dua putra mahkota. Aku melirik Jake, wajahnya datar, tidak ada air mukanya yang berubah.
"Ah, anda salah paham" Jake yang membuka suara menjawab, "Putri Winter bukan tunanganku"
deg.
Aku tersentak kaget. Aku bukannya mengharapkan posisi itu, lagi pula siapalah aku? Hanya wanita asing yang tiba-tiba muncul di dimensi mereka, tidak seharusnya aku tersakiti oleh jawaban Jake barusan bukan?
Tapi kenapa hatiku seperti ditancapkan sebuah pisau pendek? sesaknya bahkan sampai membuat tenggorokanku seolah menyempit.
Astaga, kenapa sakit sekali mendengar kalimat itu?
Aku memberikan senyuman terbaikku pada Tae ra, "Saya hanya tamu pangeran kerajaan Perbatasan" Ucapku, tarik nafas Winter, pelan-pelan
"Ah, ternyata seperti itu" Tae ra mengangguk, "Sayang sekali, padahal kalian terlihat serasi sekali"
Sesak.
"Ekhem" Jay berdeham pelan tapi cukup untuk membuat perhatian kami teralihkan padanya
"Maafkan aku Yang Mulia" Tae ra membungkuk singkat, "Aku terlalu terbawa pembicaraan"
"Hasil uji DNA itu sudah keluar, tabib Tae ra yang akan mengkonfirmasikan kebenarannya setelah melakukan serangkaian uji fisik padamu putri Winter" Jay menjelaskan tujuan kedatangnya dan Tae ra ke bangunan yang 'mengurung' kami ini.
"Silah-"
"Tidak" Suara Jake terdengar tegas, tangannya membatasiku dengan Tae ra yang sudah berjalan mendekat, "Tamuku tidak boleh menjalani uji fisik kalian"
Tegang. Selama hampir bulat 3 menit, tidak ada dari kami yang membuka suara. Karena tak kuat lagi, aku pun berinisiatif mengeluarkan kalimat. Tanganku menyentuh pelan tangan Jake dihadapanku dan menurunkannya, "Aku bersedia melakukannya" yang ada difikranku hanyalah saat Tae ra nanti menyadari jejak penyakit langka ditubuhku, semakin kesaksianku akan diterima.
Tapi sepertinya Jake melawan keras kalimatku. Saat aku mulai mendekatkan diri pada Tae ra, ia meraih pinggangku dari samping dan mengunci tubuhku dibalik punggungnya. Aku yang kaget, refleks menepis tangannya. Segera ia melihat kaget kearahku dan menyentuh pergelangan tanganku, "Berhenti Winter-ah atau kau akan membuatku murka"
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding My Way To You || Project Hypen (-) Jake Side
Fanfic"Memangnya kamu kuat?" "Kita lihat saja nanti" Highest rank: #2 Enhypen fanfiction - 9/9/22