𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴
***
Setelah makan malam selesai, Gyan memerhatikan Askary dengan saksama, saat ini mereka masih berada di kos kosan, mereka belum berangkat ke rumah orang tua Gyan.
Kalau dilihat-lihat, wajah Askary dan wajah Gyan itu banyak kemiripan. Mereka cocok disebut sebagai ayah dan anak. Mulai dari rambut anak itu yang mirip dengan rambut Gyan, alis dan warna kulit. Sedangkan bibir, hidung dan bentuk wajah anak itu lebih mirip ke seseorang yang ia kenal, tetapi ia mencoba menghalau pikirannya itu. Mungkin hanya mirip saja, pikirnya.
"Yuk kita kerumah Opa dan Oma sekarang" ajak Gyan sambil menurunkan anak itu dari atas meja, sedari tadi anak itu hanya sibuk memakan puding.
"Ndong" ucap anak itu sambil merentangkan tangannya, kepala anak itu mengadah keatas karna Gyan itu saat tinggi sekali dibanding dirinya.
"Calon Badboy ngak boleh manja" ucap Gyan sambil menggandeng tangan anak itu dan berjalan beriringan keluar dari kos kosan.
"Kita pakai Motor Sport atau Motor Cross?" gumam Gyan sambil memandang bergantian kearah dua motor miliknya. begitulah Gyan, dia orang kaya, bahkan setiap bulan saja dia bisa membeli motor yang berbeda-beda. Dia memiliki banyak Motor dirumah orang tuanya, tetapi hanya dua Motor saja yang menjadi kesayangannya.
"Tu..." Askary menunjuk kearah Motor Cross milik Gyan. Entah mengapa ia ingin menaiki Motor Gyan yang satu itu, mungkin karena dia sudah pernah menaiki Motor Sport Gyan waktu pergi ke Mall.
"Oke, kita naik Motor ini aja"
Gyan mengangkat tubuh Askary agar anak itu dapat duduk diatas Motor yang lumayan tinggi itu.
"Inggi, hehehe..." ucap Anak itu sambil terkekeh memandang kebawah karna menurutnya motor itu sangat tinggi.
"Iyalah tinggi, Aska kan pendek" ejek Gyan diiringi kekehannya karna berhasil membuat anak itu kesal, lihatlah sekarang reaksi anak itu setelah diejek, ia mengerucutkan bibirnya karna kesal sekesal-kesalnya akibat Gyan yang selalu saja mengejeknya.
Membuat Askary kesal adalah kesenangan tersendiri bagi Gyan.
Diperjalanan Gyan hanya menjadi pendengar ocehan Askary yang tak jelas, selain karna jalanan yang ribut, ia juga tidak terlalu mengerti bahasa anak kecil, apalagi anak ini masih berumur 2 Tahun, bicaranya pun masih cadel.
10 Menit kemudian Motor Gyan sudah sampai didepan gerbang suatu Mansion mewah yang menjulang tinggi dengan cat yang berwarna putih gading. Bisa dipastikan bahwa itu adalah Mansion milik keluarga Baskaraja, Mansion orang tuanya Gyan.
Pak Udin sebagai tukang penjaga gerbang Mansion itu dengan sigap membukakan gerbang untuk anak majikannya.
Ting... tong...
Setelah Gyan memencet bel itu sebanyak 21 kali seperti orang kesetanan, Akhirnya pintu Mansion terbuka dan terlihatlah Bi Yanti---Pembantu rumah tangga yang sudah dianggap oleh Gyan seperti ibu keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papanya Askary! [END]
Teen FictionDIFOLLOW DULU SEBELUM BACA JANGAN PELIT BUAT VOTE. (part Lengkap) Masih banyak Typo dalam penulisan dan banyak kata-kata kasar, tolong bijak dalam membaca⚠️ [END] Gyan Baskaraja, Seorang Remaja tingkat SMA yang dipertemukan dengan Bocah kecil berumu...