Happy Reading
***
Pukul 00.23 Am
Gyan sekarang sudah berada di kamar kos-kos an nya, disana juga ada Askary yang belum tidur dan masih asik dengan mainan mobil-mobil an nya. Tadi saat menjemput Askary di Mansion Baskaraja, Gyan belum memberitahukan pasal kelakuan Abangnya yang tidak dapat ia duga, mungkin besok dia akan mengadukan pada Daddy dan Mommy nya. Itu harus, dan sudah dipastikan kalau besok abangnya itu diberi pelajaran oleh Daddy nya agar jengah.
"Papa, Aska mau num susu" ucap Askary.
Gyan yang tadinya bersandar pada sofa sambil memejamkan mata pun menoleh kearah anak angkatnya itu. Itulah kebiasaan Askary, setiap tengah malam ia akan meminta dibuatkan susu, tetapi Gyan tetap menyanggupi nya karna itu sudah kewajiban remaja itu.
"Siap minum susu harus tidur, Oke ?" ucap Gyan membuat Askary cepat-cepat mengangguk senang.
Gyan pun menggendong Askary lalu berjalan kearah dapur dengan bocah kecil itu. Ia membuatkan Askary susu khusus untuk balita dalam botol dot bayi, kalau dibuatkan dalam gelas nanti Askary minumnya belepotan. Dengan telaten Gyan membuatnya sesuai takaran karna dia sudah belajar segala kebutuhan yang diperlukan oleh seorang bayi seperti Askary.
"Nih" Gyan menyerahkan botol dot itu lalu diterima oleh tangan kecil Askary "ingat, kalau susu nya udah habis Askary harus tidur. Nggak boleh main-main lagi, nanti diculik gunduruwo" ucap Gyan menakut-nakuti, bukannya merasa takut tapi anak itu malah memasang wajah bingung.
"Undu uwo tu apa ?" tanya Askary sambil mengerjabkan-ngerjabkan matanya, ujung dot susu belum terlepas dari mulut mungilnya membuat wajah anak itu terlihat sangat polos dan menggemaskan, ah... Gyan jadi tak rela jika suatu hari nanti Askary harus bersama orang tua kandungnya, walaupun ia tahu kalau ayah Askary itu abangnya sendiri.
"Em... gunduruwo itu yang suka nyulik anak kecil tengah malam. Jadi kalau ada anak kecil yang diculik berarti penculiknya gunduruwo" ucap Gyan asal.
"Papa undu uwo ?" tanya Askary dengan gamblang membuat Gyan melebarkan matanya galak.
"Bukan, Papa Gyan bukan gunduruwo, sembarangan aja!" ketus Gyan membuat Askary cekikikan.
Gyan terdiam sambil menunggu Askary menghabiskan susu didalam dot agar bisa segera menidurkan bocah itu di kamar. ia mengelus rambut Askary dengan sayang dan penuh perhatian, bau harum bayi yang memasuki indera penciumannya membuat Gyan tenang, ia suka aroma bayi.
"Askary sedih kalau lagi nggak sama Papa Gyan ?" tanya Gyan hati-hati, ia berbicara seperti itu karna ingin mengetahui apa reaksi Askary jika sewaktu-waktu anak itu tidak tinggal bersamanya lagi.
Askary yang tadinya sibuk memainkan kancing baju Gyan pun mendongakkan kepalanya keatas menatap lelaki berumur 17 tahun itu.
"Aska mau main cama papa tapi papa cekoyah telus" ucap anak itu sambil mengerucutkan bibirnya.
Gyan tersenyum simpul, emang, Gyan jarang sekali bermain dengan Askary karna sibuk dengan Aezaragha geng ditambah lagi sekolah yang menambah kesibukannya. Ingin sekali dia menghabiskan waktu bersama Askary setiap hari, main bersama, masak bersama, jalan-jalan bersama, dan kesibukan lainnya pun bersama anak angkatnya itu.
Cup
"Bobok, udah malam banget ini. Besok kita pergi ke rumah Uncle Vero ketemu Ami, nanti disana ada Mama Aca juga" ucap Gyan membuat Askary tampak samangat. Askary itu memanggil Rahmi---adeknya Vero hanya dengan panggilan 'Ami' saja. Dan 'Mama Aca' adalah panggilan dari Askary untuk Varsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papanya Askary! [END]
Ficção AdolescenteDIFOLLOW DULU SEBELUM BACA JANGAN PELIT BUAT VOTE. (part Lengkap) Masih banyak Typo dalam penulisan dan banyak kata-kata kasar, tolong bijak dalam membaca⚠️ [END] Gyan Baskaraja, Seorang Remaja tingkat SMA yang dipertemukan dengan Bocah kecil berumu...