20 - Papanya Askary!

10.2K 727 6
                                    

𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴

***


"Gimana ? Bagus ngak Markas yang gue pilih ?" Tanya Gyan kepada anak-anak Aezaragha lainnya yang berada satu ruangan dengan cowok itu.

"wiiiihhhh... bagus bang, mantap pokoknya. Fasilitas nya juga lengkap" ucap Alif memandang takjub isi didalam bangunan yang akan mereka jadikan markas itu.

Saat ini mereka sedang berada di markas baru yang akan mereka jadikan tempat tongkrongan khusus untuk anak Aezaragha Gang. Disana dilengkapi oleh AC, sofa beserta mejanya, dapur plus kompor dan kulkas, kamar mandi, lampu, kasur untuk tempat mereka beristirahat, lemari makanan, peralatan dapur, garasi, ruangan musik, dan ada ruangan senjata yang sudah diisi oleh senapan, pisau, dan alat pertahanan lainnya, itupun tanpa sepengetahuan orang luar, hanya merekalah yang tahu tentang senjata-senjata itu. Tentunya menggunakan uang Gyan, karna Gyan lah paling kaya diantara mereka, jadi mereka memberikan semua tanggung jawab soal markas kepada ketuanya itu.

Kata Alden sih 'anak orang kaya, tujuh turunan, seribu tanjakan, sepuluh belokan, delapan belas selaman pun tuh uang ngak akan habis'

teman gaada akhlak emang.

"lengkap anjir, enak nih kalau kabur dari rumah kesini aja" sahut Firqon, salah satu anggota Aezaragha.

"Iyalah, kan gue yang pilih. Yaudah kalian istirahat aja sana, pasti kalian capek kan pulang sekolah ? kulkas penuh tuh isi nya" ucap Gyan yang langsung membuat mereka berebut berlari kedapur untuk mencari minuman yang segar.

"Yan, nih Black card lu gue kembaliin, hehehe... maaf gue pakai 100 ribu buat beli sabun cuci pakaian buat mama gue, dan peralatan yang kurang dirumah" ucap Alden cengengesan, Alden menyodorkan kartu berwarna hitam itu kepada Gyan.

Gyan menerimanya lalu menyernyit "lo tahu pin nya darimana ?"

Alden menyengir lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal "waktu itu ngak sengaja ngintip"

Gyan memutar bola matanya malas "oh ya, kenapa ngak pakai uang gue banyak aja ? Terserah kalian deh mau beli apa pake uang gue, mau beli sepatu kek, atau tas, biar kek cewek gitu. gue bukannya bermaksud sombong yah, tapi sedekah, sekali-kali gitu bantu temen yang uangnya disita" ucap Gyan.

"sombong ceritanya" sahut Vero datar, mata cowok itu hanya terfokus pada handphone yang ia pegang tetapi dia mendengar semua yang diucapkan oleh Gyan.

Gyan menggeleng "bukannya sombong Vero... itu namanya sedekah jariyah"

"yang ada lo sedekah jahiliyah bego! Mana ada orang sedekah nyombong-nyombong kek lo. Sedekah jariyah itu contohnya membangun masjid, menyumbangkan Al-Qur'an ke mushalla atau tempat ngaji, gitu" koreksi Alden.

"Oh, gitu yah ?"

"Bang Firqon, coklatnya enak lho, tapi ada asinnya dikit" sahut Alif kepada Firqon yang duduk disofa depannya, Alif sibuk memakan benda cair berwarna coklat didalam mangkok, ia memakannya menggunakan sendok.

Firqon melotot lalu mengamil mangkok itu cepat "Anjir, Ini tuh masker bego! Jancuk lah!"

"hah ? PANTESAN ADA ASIN DAN PAIT DIKIT!" ucap Alif berteriak lalu berlari kearah kamar mandi.

Papanya Askary! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang