Happy Reading.
***
Jam masuk kelas sudah berbunyi semenjak 5 menit lalu. Gyan, Vero, serta Alden sekarang masih bersantai duduk di pojok kelas karna guru belum juga datang sampai saat ini ke kelas mereka untuk mengajar.
"WOI, PAK IRVAN DATANG!" seru ketua kelas 12 IPS 1. Mendengarnya, sontak membuat seluruh murid di kelas itu memperbaiki posisi duduknya menghormati kedatangan sang guru, termasuk Gyan dkk.
"Assalamu'alaikum, anak-anak"
"Wa'alaikumussalam, Pak!"
Pak Irvan tersenyum ramah saat ia disambut baik di kelas itu, Alhamdulillah anak kelas 12 IPS 1 masih menghargainya. Awalnya guru itu ragu untuk mengajar di kelas tempat Gyan dkk belajar, karna rumor tentang kelas itu di cap buruk dan dirumorkan suka meribut sehingga banyak guru-guru yang pasrah setelah mengajar disana.
Pak Irvan mengajar di kelas itu hanya untuk hari ini saja, dia sedang menggantikan tugas Pak Bilal---Wali kelas 12 IPS 1 yang sedang sakit dan dia lah yang dengan suka hati menawarkan diri untuk menggantikan pria itu.
Pak Irvan terkenal dengan sifatnya yang lemah lembut, ramah, sopan dan baik kepada orang yang lebih tua darinya maupun yang lebih muda. Dia adalah guru Agama, Pak Irvan sering diremehkan dan diacuhkan oleh murid-murid kelas lain, mungkin baru kali ini ia merasa dihormati sebagai guru.
Yaitu di kelas 12 IPS 1.
Kelas itu tak seburuk apa yang guru dan murid-murid lain kira.
"Apa kabar semua ?" tanya Pak Irvan mengedarkan pandangannya menatap seluruh murid dikelas itu yang tampak tersenyum ramah pula padanya.
"Alhamdulillah... Sehat pak!"
"Sehat wal'afiat dong"
"Baik, sangat baik"
Pak Irvan tersenyum mendengar respon baik dari mereka.
Gyan serta semua teman sekelasnya tidak akan pernah ribut jika guru yang mengajar mereka itu menyenangkan, sedangkan dengan guru yang membuat mereka benci barulah mereka akan berulah. Jika mereka tidak ribut saat pak Irvan masuk ke kelas mereka, berarti mereka menganggap pria itu menyenangkan.
"Alhamdulillah kalau begitu, oh iya... Gyan, kenapa melamun ?" tanya Pak Irvan saat menyadari salah satu murid dikelas itu sedang melamun di meja pojok kanan kelas.
Gyan yang mendengar suara tegas itu pun tersentak lalu menatap seluruh murid dikelasnya dengan dahi yang menyernyit bingung "kalian kenapa liatin gue ? Gue tahu kok gue itu cakep, jadi biasa aja kali liatinnya" pd Gyan.
"Ssttt... Noh" kode Vero yang duduk di kursi depannya sambil menunjuk menggunakan dagu kearah pak Irvan yang menatap Gyan dari depan sana.
Gyan menolehkan kepalanya kearah depan kelas lalu menyengir kuda "hehe... Ada Bapak baik hati, dermawan dan tidak sombong" cengir Gyan.
Pak Irvan menggeleng kecil sambil terkekeh "Lain kali jangan melamun, nggak baik" ucap Pak Irvan yang diangguki kikuk oleh Gyan.
Tadi pemuda itu sedang memikirkan tentang Askary, ia terus saja berfikir, pasti sekarang anak angkatnya itu sedang bermain bersama Abangnya---Ryan di Mansion Baskaraja, dan itu pasti akan membuat Askary nyaman dengan lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papanya Askary! [END]
Fiksi RemajaDIFOLLOW DULU SEBELUM BACA JANGAN PELIT BUAT VOTE. (part Lengkap) Masih banyak Typo dalam penulisan dan banyak kata-kata kasar, tolong bijak dalam membaca⚠️ [END] Gyan Baskaraja, Seorang Remaja tingkat SMA yang dipertemukan dengan Bocah kecil berumu...