46 - Papanya Askary!

5.6K 442 22
                                    

Happy Reading

***

"Guys... Kalian udah tahu nggak berita terbaru ?" tanya Alden pada Vero dan Alif.

Kedua temannya itu sontak menggelengkan kepala, mereka belum mendengar berita apapun pagi ini.

"Berita terbaru apa, Bang ?" tanya Alif lalu lanjut memakan Kentang goreng yang tadi ia beli di kantin Sekolah.

Alden memperbaiki posisi duduknya menjadi lebih dekat dengan Vero dan Alif  "gue denger-denger ni yah. Arezfan, Tanu, Arhan sama Kelvin di bebasin dari penjara" ucap Alden sambil berbisik karna ia tak mau percakapan mereka di dengar oleh orang lain.

Vero mengernyitkan dahinya sedangkan Alif melototkan mata dengan wajah yang tampak terkaget-kaget "kok bisa ?... Padahal kesalahan mereka fatal lho, nyulik anak orang. Kok bisa-bisanya di bebasin sama polisi semudah itu" heran Alif.

"Keluarga besar Arez itu orang penting di kota ini, mungkin nyogok" ucap Vero.

"Mungkin aja, tapi moga-moga mereka nggak ganggu kita lagi. Jujur nih yah, gue masih kesel sama Tanu karna udah khianatin kita semua anak Aezaragha, pasti suatu hari nanti dia bakal balas dendam karna kita nggak mau nerima dia lagi di Geng waktu itu"

"Berdoa aja Bang biar dia nyadar kalo yang udah dia lakuin itu salah, dan berdoa juga biar kita nggak di ganggu sama Geng sebelah" sahut Alif dengan kata-kata bijaknya.

"Aamiin dah..."

"ARGH!..."

Alden, Alif, serta Vero terkejut akibat mendengar suara pekikan seseorang, mereka menolehkan pandangan ke ujung lorong sekolah lalu tampaklah sang raja Bullying, yaitu Alvian tengah merundung Silas yang merupakan murid baru di kelasnya Gyan, Alden, dan Vero.

"Ih... Tangan gue ngilu liat Alvian melintir tangannya si cupu" celetuk Alden sambil meringis.

Lorong itu sepi, di ujung sebelah kanan terdapat 3 sahabat Gyan. Sedangkan di ujung lorong sebelah kiri terdapat Alvian bersama ketiga enteknya sedang membully Silas yang dikenal dengan si cupu dari kelas XII IPS 1.

Vero, Alden serta Alif tak ada niatan ingin membantu, mereka hanya diam sambil menyaksikan apa yang akan dilakukan Silas jika dirinya sedang rundung.

Dapat dilihat oleh Vero dengan jelas saat Silas menoleh kearahnya dan kedua temannya sebelum diseret oleh Alvian dkk ke arah gudang, sebenarnya Vero merasa ada yang janggal dengan Silas, tapi ia tidak tahu apa itu.

"Ckckck... Kalian ini punya otak nggak sih ? orang sedang dibully bukannya di tolongin ini malah enak di tontonin" celetuk Rahmi yang tiba-tiba berdiri di belakang ketiga cowok itu, ia baru sampai di sana bersama Varsha yang tampak celingak-celinguk.

"Eh... Rahmi, kok nyamperin kami ? Atau jangan-jangan lo Kangen sama gue yah... ?" pede Alden sambil menggoda Rahmi, tetapi cewek itu sama sekali tak meliriknya, ia hanya acuh karna sudah biasa di goda oleh buaya seperti Alden.

Alden menghela nafasnya dengan sabar karna Rahmi sama sekali tak melihat ke arahnya.

"Nyari Abang, Dek ?" tanya Vero kepada adek perempuannya itu.

Papanya Askary! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang