Happy Reading
***
"Eh... Eh... Ngapain nih dia juga ikut duduk ditempat kita?" Protes Alden ketika melihat Viola yang ikut duduk diantara mereka, lebih tepatnya duduk disamping Vero yang hanya tenang dengan wajah santainya.
Mereka sekarang sedang berada dikantin. Sebenarnya Murid-murid diperbolehkan pulang karena kejadian dilapangan tadi. Tapi beberapa Anggota Aezaragha, mereka memilih untuk duduk dikantin terlebih dahulu untuk mendengarkan penjelasan dari Vero, kenapa kepala sekolah, beberapa guru termasuk Silas bisa ditangkap Polisi seperti beberapa jam yang lalu.
"Heh... Cewek gatel! Ngapain Lo ikutan duduk sama kita-kita?!" Delik Agris dengan nada jijik.
Disana hanya ada sekitar 7 Anggota Aezaragha saja. Tak lain adalah Gyan, Vero, Alden, Alif, Agris, Firqon dan Erald.
"Lo berdua bisa diam? Dia ada dipihak kita, gue bisa jelasin semuanya asal jangan ada yang motong pembicaraan gue!" Tutur Vero sembari menatap Alden dan Agris tajam.
"Okey... Jadi apa penyebab mereka bisa ditangkap Polisi? Dan kenapa Lo bisa percaya aja sama nih Cewek disamping" Ucap Gyan meminta penjelasan sambil melirik Viola yang tampak menatap Alden dan Agris kesal karena telah menghinanya.
Vero menyenggol lengan Viola yang duduk disampingnya agar Gadis itu saja yang menjelaskan, ia terlalu malas jika harus berbicara panjang lebar "Beberapa hari yang lalu gue itu awalnya bersekutu sama Arez dan Kelvin ketika mereka baru keluar dari penjara, tapi Vero tahu tentang gue yang berada diantara anak-anak Geng Virgorios yang notabennya adalah Geng yang dipimpin Arez sendiri. Waktu itu nih cowok ngancem gue" Ucap Viola sambil menyikut lengan Vero dan menatapnya tajam.
"Dia ngancem kalo gue nggak nurutin perintah dia, gue bakal dilapor kepolisi dan juga ngancem kalo gue bakal dibunuh---"
"Elah, Vero nggak bakal bunuh orang, Mana berani dia lakuin hal itu" Ucap Alden memotong ucapan Viola yang belum selesai.
"Yah mana gue tahu, orang waktu itu dia bawa pisau. Yah gue nggak tahu lah kalo dia cuma becanda doang" Beber Viola dengan kesal.
"Mau gue jahit mulut Lo?" Ujar Vero dengan nada tenang tapi terdengar menyeramkan ditelinga Alden.
"Ck, Lo ngerusak keseriusan gue banget sih, Den!... Padahal cuma sekali-kali nih gue dengerin ucapan orang dengan wajah Hensem yang serius!" Kesal Firqon.
"Lanjutin!" Ketus Gyan membuat teman-temannya yang lain langsung terdiam.
"Waktu itu gue disuruh Vero buat jadi mata-matanya Arez, katanya kalo ada sesuatu hal yang mencurigakan gue harus vidio in terus kirim ke dia buat jadi bukti" lanjut Viola membuat Teman-temannya Gyan menatap Vero terkejut, jadi selama ini cowok itu lebih unggul dalam membuat rencana ternyata, dia sudah menyiapkannya diawal hari.
"Kalian ingat waktu gue datang cepat kesekolah?" Tanya Vero yang langsung diangguki oleh temannya yang lain.
"Iya, gue ingat. Waktu itu gue sama Alif teriak-teriak didepan rumah Lo udah kek orang gila, eh ternyata udah dikelas aja" Sahut Alden.
Vero mengangguk "Gue sengaja datang cepat karna mau naro rekaman mini dikantor kepala sekolah secara diam-diam, satu hari sebelumnya Viola ngabarin kalau Arez sama Pak Nugraha mau ngebincangin sesuatu ketika jam pelajaran kedua dimulai, dan saat itu murid-murid sibuk dikelas masing-masing jadi mereka kira nggak akan ada yang tau" jelas Vero panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papanya Askary! [END]
Teen FictionDIFOLLOW DULU SEBELUM BACA JANGAN PELIT BUAT VOTE. (part Lengkap) Masih banyak Typo dalam penulisan dan banyak kata-kata kasar, tolong bijak dalam membaca⚠️ [END] Gyan Baskaraja, Seorang Remaja tingkat SMA yang dipertemukan dengan Bocah kecil berumu...