57 - Papanya Askary!

2.7K 263 12
                                    

Happy Reading

***

"Mom... Aska, Mom" Lirih Gyan sembari menatap Mommy nya dengan mata berkaca-kaca.

"Ada yang sakit?" Tanya Dion yang berdiri disamping Ratna, tangannya memegang pundak Gyan yang tampak bergetar.

"Daddy... Gyan mau ketemu Askary. Gyan udah jahat banget sama dia, Gyan udah cuekin Aska. Gyan mau minta maaf..." Ucap Gyan tanpa membalas ucapan Dion.

"Gyan, Askary itu masih kecil, dia nggak bakal ingat kesalahan yang kamu buat sama dia" balas Dion memberi pengertian.

Gyan menggelengkan kepala dengan hidung yang memerah dan bibir yang sedikit melengkung kebawah "Nggak Dad, malahan anak kecil yang mengingat kuat kenangan buruk yang pernah dia alami"

"Ingatan kamu udah kembali sayang?" Tanya Ratna, kalau betul dia akan senang sekali, ia rindu dengan Gyan yang ceria dulu.

Gyan hanya membalas ucapan Mommy nya dengan menganggukkan kepala, dirinya menoleh kearah Dion dengan air mata yang sudah menetes dipipinya.

"Dad, Ryan bawa Aska kemana? Gyan mau ketemu Askary sekarang juga" ucap Gyan dengan tatapan memohon agar Dion mau memberitahu dimana Ryan membawa Askary. Bahkan dirinya menyebut Ryan tanpa embel-embel Abang.

"Abang kamu bawa Askary pindah keluar kota" balas Dion dengan nada ragu-ragu.

"Yaudah, ayok kita jemput" ucap Gyan sambil menyibakkan selimut rumah sakit dari tubuhnya lalu berniat ingin turun dari brankar tapi malah ditahan oleh Ratna.

"Kamu belum sembuh total sayang, Kaki kamu juga pasti masih sakit" Ujar Ratna yang khawatir atas kondisi anaknya yang satu itu.

"Gyan udah sembuh, Mom. Buktinya tadi Gyan bisa jalan sampai depan pintu kamar, Mommy lihat sendiri kan?"

Ratna menatap suaminya yang tampak menghela nafas, anaknya ini memang keras kepala. Dibilang berkali-kali dirinya akan tetap kekeuh dengan apa yang ia tetapkan dan itu susah untuk dibantah.

"Huft... Daddy Mau angkat telpon dulu. Daddy tinggal sebentar" Dion berbohong, bahkan ponselnya mati, suara dering saja tidak terdengar. Pria itu keluar dari ruang rawat inap Gyan lalu duduk dikursi yang terletak didepan ruangan anaknya itu.

Dirinya mengetik nama Ryan lalu menyambungkan kepanggilan telpon.

"Hallo?... Assalamu'alaikum, Dad?" Terdengar suara Ryan dari seberang telepon sana, dirinya juga mendengar suara anak kecil sedang menangis, ia yakin itu adalah suara cucu pertamanya, Askary.

"Wa'alaikumussalam. Ryan, kamu lagi sibuk?" Tanya Dion basa-basi, matanya menatap lurus kearah pintu ruang rawat inap Gyan yang tertutup rapat.

"Sedikit, cuma baca-baca Data kantor yang masuk ke Email Ryan"

"Gimana keadaan perusahaan disana ? Baik-baik aja, kan?" Tanya Dion.

"Heem... Nggak ada masalah kok, Dad. Malahan Perusahaannya tambah berkembang, orang-orang disini kerjanya juga jujur dan rajin datang tepat waktu" Balas Ryan disaberang sama dengan nada bangga. Bagaimana tak bangga coba? Dirinya dipercaya penuh oleh Dion untuk memegang kuasa diperusahaan yang berada di Ankara, Turky.

"Kalau kabar Istri kamu sama Askary?"

"Hm... Alesia sehat-sehat aja, Askary juga sehat tapi kadang masih suka nangis Keingat Gyan, setiap waktu pasti yang dia cari Gyan-Gyan dan Gyan"

Papanya Askary! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang