6. fakta pertama

406 87 2
                                    

Selamat membaca🌻

0○0

Raya segera menarik Alaska dan Cilla menempati tempat kosong untuk mereka makan.

Sayangnya tempat tersebut lebih dulu diduduki oleh Baskara dengan kaki yang segera ia taruh di sepanjang bangku.

"Angkat kaki lo, Baskara" tegur Raya

"Gue duluan duduk disini, lo mending cari tempat lain" balasnya santai

"Gak gak! Lo pergi. Cepet!" Raya langsung menendang kaki Baskara agar terjatuh dari bangku

"Gila ya, mas Ray sekarang tenaga kuli" ujar Baskara dramatis.

"Please, jangan bacot. Princess mau makan" Raya langsung menyantap makanan yang sedari pagi tadi ia idam idamkan.

Nasi goreng gila kesukaan Raya.

Cila dan Alaska juga ikut makan makanan yang tadi mereka beli. Tanpa perdulikan Baskara dan Raya yang masih saling memberi tatapan tajamnya untuk satu sama lain.

"Gue disini gakpapa kan?" Tanya Baskara melihat Alaska dan Cilla

"Gak. Pergi lo."

"Gue nanya Cilla sama Alaska. Buka Mas Ray ya, sori aja nih" jelasnya pada Raya membuat Raya mendengus sebal.

"Terserah lo deh, jangan ganggu gue makan" jawab Alaska malas

"Cil hehehe" Baskara menatap Cilla dengan berharap, karena satu satunya harapan Baskara hanya si baik hari Cilla.

Cilla mengangguk "jangan ganggu, kita mau makan dengan tenang"

Baskara meledek Raya setelah mendapatkan izin dari Cilla sehingga membuat Raya lagi lagi menendang kaki Baskara yang ada disampingnya.

Cukup hening beberapa saat seperti yang diminta oleh mereka bertiga, Baskara tidak mengganggu mereka yang sedang makan dengan tenang. Dirinya hanya sibuk memainkan ponsel dengan santai, sesekali melihat kearah luar kantin.

Sampai ketika teriakan Baskara membuat ketiga gadis yang sedang tenang memakan makanannya tersebut mendengus kesal.

Baskara mengajak beberapa temannya gabung dimeja mereka.

Geraldo, Shaka, Leoniel, dan Aldebaran lamgsung menghampiri Baskara dan melakukan tos antar mereka tanda sok akrab kalo kata Raya mah.

Mereka menarik kursi kursi dan menggabungkan satu meja memanjang agar tidak terlalu sempit mengetahui ada beberapa manusia lagi yang akan datang.

"Ehh mas Ray" sapa Aldo yang hanya dijawab anggukan oleh Raya

Alaska menggeser tempat duduknya saat Aldebaran duduk disebelahnya, tangannya mengulurkan ponsel yang menunjukan aplikasi chat room milik dirinya dan Mahesa.

Alaska menyirit bingug saat melihat namanya diantara percakapan antar Al dan Mahesa "trus??" Tanya Alaska

"Ya.. gue izin dulu sama lo" jawabnya membuat Alaska menatap Al meledekk

"Aww aww.. anak bunda sopan banget sih" katanya dengan tangan yang terus menepuk pelan rambut milik Aldebaran.

Membuat sang empu menjauhkan kepalanya sesegera mungkin dari tanggan menyebalkan milik Alaska.

"Jauh jauh, tangan lo kotor buat rambut bersih gue" balasnya

Bukannya menurut Alaska malah merubah tepukan tersebut menjadi jambakan 'sedikit' kesal untuk Aldebaran.

"Anjenggg" umpat Aldebaran membuat Alaska tertawa lalu melepas tangannya dari rambut Aldebaran

"Boleh gak?" Tanya Aldebaran sambil merapikan rambutnya yang berantakan tadi.

MaLaka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang