Selamat membaca 🌻
0○0
Kembali lagi dengan pelajaran Geografi yang sangat amat menguras mental Alaska dan Raya tentunya. Pembahasan tentang angin muson dan wilayah Indonesia yang terbagi beberapa bagian tersebut tidak ada habisnya.
Dibandingkan mendengarkan Raya sudah sibuk mencoret lembar terakhir dibuku tulis geografi nya.
Alaska hanya menatap papan tulis dengan tatapan yang kosong. Pikirannya melayang terkait kejadian tadi malam. Rasanya Alaska ingin teriak dan menenggelamkan dirinya di samudera.
Malu.
Bahkan dirinya tidak berani keluar kelas saat istirahat tadi. Entah rasanya malu karena semalam ia terkesan yang lebih dulu mengungkapkan isi hatinya dan dirinya merasa memaksa Mahesa untuk memberikan kejelasan pada hubungan yang bukan pertemanan ini bagi nya.
Alaska buka tipe orang yang harus berlama lama bingung dengan perasaannya. Ada beberapa rasa yang sudah dapat ia pastikan ada jawabannya dan ia akan terima apapun itu jawabannya. Alaska memiliki feeling yang kuat.
Tapi kejadian tadi malam membuat ia berpikir kembali. Apa dirinya yang mengajak Mahesa pacaran?
Kalau iya, apakah Mahesa akan menganggapnya sebagai perempuan yang gampangan atau bahkan baperan?
Pikiran jahat tersebut mengundang decakan sebal dari Alaska sendiri. Makin malas dirinya untuk fokus pada seluruh pelajaran hari ini. Bahkan sejak tadi pagi, chat dari Mahesa yang mengajaknya berangkat bersama seperti biasanya belum juga ia balas.
Alaska berpikiran untuk menghindari Mahesa untuk beberapa waktu kedepan.
0○0
Sudah 7 hari Mahesa tidak melihat Alaska saat disekolah. Mahesa terkekeh pelan mengingat Alaska yang memintanya untuk tidak menemui Alaska untuk beberapa hari kedepan.
Mahesa bahkan sempat bertanya kepada Alaska tentang alasannya, dengan lugu Alaska menjawab "Malu soalnya keliatan gue yang nembak trus gak biasa!!" Dengan muka yang dipalingkan kearah lain menghindari tatapan Mahesa.
"sekalian taruhan! siapa duluan yang nyamperin berati dia harus traktir bakso pak Ayus 10x!" Tambahnya dengan muka merah menahan malu tapi tegas, lalu memberi Mahesa satu kotak susu coklat yang sudah tidak dingin lagi, dan berlalu meninggalkan Mahesa yang gemas dengan tingkah Alaska sendirian di depan kelas yang kosong itu.
Karena itu permintaan Alaska yang belum terbiasa dan malu jadi Mahesa turuti walau dirinya hanya melihat Alaska dari luar jendela. Bahkan 7 hari ini Mahesa pergi ke kantin yang berbeda dengan Alaska. Bukan bermaksud menghindar, hanya saja ia ingin Alaska merasa nyaman.
Tapi setelah diingat dan dirasakan, Mahesa ternyata merasa rindu pada gadis mungil yang saat ini menyandang status sebagai pacar nya. Gak jarang dia malah jadi uring-uringan sendiri soalnya bingung dengan apa yang dia lakukan, sampai temannya yang lain ikut kebingungan.
"Lo tuh kenapa sih, Sa? kena DO?" tanya Baskara
"Amit-amit Baskara kako ngomong bikin org mau nonjok" Balas Gerlado sebal
"Mukanya gitu dari tadi, udah jelek tambah jelek lo, Sa" tambah Baskara meledek.
"Sialan lo, Bas." umpat Mahesa menanggapi.
"Do, kalo si Cilla bilang ke lo buat jangan ketemu dia selama seminggu lebih ini, lo gimana?" Geraldo yang ditembak langsung pertanyaan itu sedikit kaget.
"Ya gak gimana gimana, samperin lah. Kenapa harus ga ketemu emang?" Balas Geraldo seadanya
"Kalo dia ngancem harus beliin Pizza 70x gimana?" terdengar hiperbola, tapi Mahesa sungguh bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MaLaka
FanfictionFt Heesung winter Alaska, si cewek biasa dari kelas sebelah. Dan Mahesa, cowok pemegang angkatan di sekolahnya.