Selamat membaca🌻
0○0
"Ngilu gak?" Tanya Alaska saat tangan kanan nya ia gunakan untuk mengobati luka Mahesa
Mahesa menggeleng "tapi sakit sedikit hehe" ujarnya diakhiri dengan kekehan tidak enak karena merepotkan gadis itu malam malam.
Saat ini mereka berada disebuah minimarket 24jam dekat rumah Alaska. Tadinya Alaska hanya niat membantu membelikan Mahesa obat merah, salep luka dan beberapa obat lainnya.
Tapi Mahesa melarang dengan alasan ia ingin makan terlebih dahulu dan ia bilang bahwa dirinya ingin mengobati lukanya sendiri.
Padahal niat Alaska hanya untuk membelilan obat luka untuk Mahesa, bukan mengobati Mahesa...
Tapi mereka berakhir seperti ini, Alaska yang ikut mengobati luka pada wajah Mahesa dan Mahesa nanti yang akan mengantarnya pulang.
"Lukanya sama yang nyerang kemarin?" Tanya Alaska disela kegiatannya.
Mahesa hanya menggeleng tidak mau mengganggu Alaska dengan banyak berbicara. Melihat Alaska jauh lebih baik setelah insiden di ruang uks membuat Mahesa menghembuskan nafasnya tenang.
Karena minimarket tersebut tidak menyediakan tempat untuk duduk. Alhasil Alaska mengobati Mahesa dengan segala obat luka ditaruh di jok motor Mahesa, dan Alaska yang berdiri mengobati Mahesa yang agak duduk menyender di motor miliknya.
"Satu lagi" ucap Alaska dengan perlahan mengoleskan pada luka didekat bibir milik Mahesa.
"Bayarannya 100ribu belum sama ongkir ya kak" ledek Alaska kala membersihkan bekasnya tadi.
"Saya udah pake voucher nya kok kak" balas Mahesa ikut mengumpulkan sampah yang berasal dari belanjaan nya.
"Beda toko kak, maaf itu toko sebelah" Alaska menunjuk satu minimarket yang masih buka juga disebrang jalan.
"Makasih kak"
Alaska tertawa melihat Mahesa sudah dapat melanjutkan goyunan random miliknya. Begitu pun Mahesa, dengan wajah yang bisa dibilang tergores sana sini, tak membuat dirinya kehilangan senyum dan tawa yang yang ternyata dapat membuat degupan jantung Alaska berpacu lebih cepat kali ini.
"Besok sekolah, La?" Tanya Mahesa saat Alaska baru saja membuang sampah
Alaska mengangguk yakin, sebenarnya tanpa Mahesa tanya pun dirinya sudah tau bahwa besok Alaska akan masuk sekolah. Tapi entah lah, pikiran dan hatinya kadang tak sejalan.
"Makasih ya, La"
"Kaya sama siapa aja lo" balas Alaska dengan menepuk pundak Mahesa.
Mahesa tersenyum, "ayok gue anterin pulang. Sesuai maps ya, mbak?"
Kali ini bukan Alaska yang memulai, melainkan Mahesa dengan drama ojek online nya sambil menepuk jok belakang motornya.
Alaska tertawa dan segera naik keatas motor milik Mahesa "iya pak, jalannya hati hati aja ya" pinta Alaska yang dibalas anggukan oleh Mahesa.
Alaska tersenyum dan sesekali menempelkan telapak tangannya didada, merasakan degupannya semakin menjadi saat mendengar suara tawa Mahesa dibalik helm fullface miliknya.
Lain dengan Alaska lain dengan Mahesa. Dirinya merasa nyaman saat dirinya ikut melempar humor yang tidak seberapa itu terhadap Alaska. Secara tiba tiba merasakan hati yang menghangat,
Dan Mahesa suka perasaan tersebut.
0○0
"Alumni?"

KAMU SEDANG MEMBACA
MaLaka
Fiksi PenggemarFt Heesung winter Alaska, si cewek biasa dari kelas sebelah. Dan Mahesa, cowok pemegang angkatan di sekolahnya.