Selamat membaca🌻
0○0
Alaska baru saja melihat Mahesa pergi dari rumahnya. Agenda traktiran Alaska untuk Mahesa ditukar menjadi malam ini, malam minggu, karena kemarin Mahesa dipaksa untuk ikut kumpul bersama angkatan yang lain.
Alaska ya biasa aja, toh dia gak bisa ngelarang Mahesa. Dia punya kesibukan lain dan Alaska tidak bisa memaksa bukan?alasan Alaska mengajak Mahesa juga sebenarnya bukan hanya untuk sekedar traktir, tapi mendengar pengakuan Raya saat Alaska sakit di UKS kala itu, membuat Alaska tidak enak karena sepatah kata pun dirinya belum mengucapkan terima kasih.
Apalagi Raya bilang kalo Mahesa benar benar menunggunya sampai Raya yang sedang ulangan susulan selesai dengan soalnya.
Dari penuturan Raya, Alaska mendapatkan rasa geli di bagian perutnya dan entah mengapa kedua pipinya seperti dipaksa naik untuk membentuk senyuman. Hanya saja rasa tidak enaknya menghilangkan itu semua.
Alaska memasuki rumah sederhananya, seketika menegang kala melihat seseorang pemuda duduk di bangku terasnya.
Dengan tatapan dingin dan tidak peduli ia hanya menatap Alaska.
"Ngapain?" Tanya Alaska saat sudah mengatur detak jantungnya yang berdetak kencang
"Jadi gosip di sekolah bener?" Tanyanya menatap Alaska
"Gosip apa?" Alaska membuka pintunya membiarkan dirinya berada di depan pintu.
Tanda tidak mengizinkan pemuda tersebut masuk kedalam rumah miliknya.
"Lo sama Mahesa," ujarnya bangkit dari tempat duduk miliknya "pacaran?" Lanjutnya
"Gosip kan? Cuma gosip" balas Alaska enteng, menganggap berita tersebut bukan lah hal besar baginya.
Bukan bagi Alaska, tapi bagi pemuda dihadapannya, itu adalah berita besar sampai membuat dirinya menghampiri Alaska di jam 10 malam ini.
"Lo kalo kesini cuma mau mastiin berita itu bener atau engga" Alaska menatap pemuda tersebut "buang buang waktu." Lanjutnya seketika ingin menutup pintu rumahnya
"Ala" panggil pemuda tersebut menahan tangan Alaska
"Kabar gue baik, nilai gue gak ada yang naik, gue juga makan tiga kali sehari" ujar Alaska melepas pegangan tangan nya
"Itu kan yang lo mau? Apa lagi?"
"Gue kangen lo, Alaska"
Alaska mendecih, meremehkan perkataan pemuda yang beberapa sentimeter lebih tinggi dari dirinya. Kangen katanya?
"Ngaco,"
"Mending lo balik, gue capek mau tidur" Alaska melengah, jujur lelah jika berbicara pada pemuda di hadapannya.
"Kita.. gak udah bisa ya?" Dengan tatapan yang nanar menatap Alaska. Sedangkan yang ditatap hanya menghembuskan nafasnya kasar, pembahasan nya selalu berputar putar disini.
Alaska menggeleng dan menepuk pelan pundak si pemuda agar ia tau, berapa kali ditanya pun mereka tidak akan pernah bisa
"Lo juga tau sendiri, Angkasa"
0○0
Srieett
Baskara secara kasarnya menarik dasi yang digunakan Mahesa sampai sampul dasi milik Mahesa terlepas dengan dramatis.
Baskara sendiri kembali berlari lari dengan dasi yang berada diatas tangannya. Ia dengan cepat menghindari kejaran dari Shaka yang meminta topi yang Baskara hilangkan minggu lalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
MaLaka
FanfictionFt Heesung winter Alaska, si cewek biasa dari kelas sebelah. Dan Mahesa, cowok pemegang angkatan di sekolahnya.