13. dinner

344 57 2
                                    

Selamat membaca 🌻

0○0

"Anak SMA Bumi Putra jadi nyerang?" Alaska menoleh kearah Raya "Katanya Baskara sih jadi ya..." lanjutnya

"Loh gue kira gak jadi" sahut Cilla

"Harusnya kemarin, ternyata engga ada yang dateng" jelas Raya sekali lagi.

Saat ini Alaska, Raya, dan juga Cilla sedang berada disebuah cafe dekat disekolahnya. Niat hati ingin membantu Cilla mengerjakan tugas seni rupanya, pada akhirnya semua sama, hanya bercerita walaupun tangan tetap bergerak.

"Siapa aja?" Tanya Alaska ambigu

Raya menyirit "maksud lo siapa aja?"

"Yang ikut nahan serangan, Raya" Alaska mengangguk mendengar penuturan Cila.

"Siapa lagi, ketua angkatan kita beserta jajarannya lah"

Alaska hanya membalas dengan gumaman, perasaan nya agak tidak nyaman mendengar Mahesa ikut dalam aksi penyerangan tersebut. Walaupun perjanjian GARSA sedari dulu ialah menggunakan tangan kosong dan persenjataan di gunakan saat situasi memang tidak memungkinkan.

Tetap membuat khawatir.

"Cil, boleh gabung?"

Mereka menoleh saat mendengar penuturan lelaki dengan seragam sekolah yang sama dengannya.

"Ehh Angkasa, sini bareng aja" balas Cilla dengan tersenyum

Raya mengangguk setuju saat Angkasa melihat kearahnya. Seolah meminta izin untuk duduk disebelah nya dengan Alaska dihadapannya.

Sedangkan Alaska tampak tidak memperdulikan lelaki didepannya. Dirinya kini hanya sibuk melukis untuk salah satu bagian dilukisan yang sudah dibentuk oleh Raya sebelumnya.

"Apa kabar lo, Sa. Satu sekolah tapi gak pernah ketemu kita" sapa Raya mengeluarkan suaranya lebih dahulu.

"Jarang keluar kelas, Ray" dibalasnya dengan kekehan kecil oleh Angkasa

"Dia mah jarang keluar Ray, jangan heran deh walaupun lo satu SMP sampe satu SMA juga kalo jarang ketemu dia" ujar Cilla membenarkan

"Iya kan la? Kita jarang banget ngeliat Angkasa" Alaska mengangguk.

"Tapi gue sering liat Alaska," yang dipanggil namanya menoleh "...sama lo juga ray maksudnya"

"Asik banget njir kalo punya temen satu SMP" Cilla menurunkan bibirnya "pasti kalo lo gapunya temen disini mainnya sama yang satu SMP"

"Lo juga temen SMP gue, Cil"

"Tapi kita kan temen satu les Ray, trus lo ngenalin gue ke Alaska"

"Yauda anggap aja lo, gue, Angkasa, sama Alaska satu SMP." Putus Raya membuat Cilla hanya mendengus.

Detik selanjutnya hanya ada keheningan. Tidak ada yang berani untuk membuka suara, mereka hampir sibuk dengan kegiatan masing masing. Dengan Angkasa juga menjadi ikut mengerjakan tugas yang sama dengan Cilla dan lainnya. Karena Angkasa satu jurusan dengan Cilla membuatnya mendapatkan tugas yang sama juga.

Alaska hanya berdeham saat melihat ponselnya berbunyi menampilkan notifikasi pesan masuk dari seseorang di sebrang sana.

Dengan segera Alaska membalas pesan tersebut dan kembali melanjutkan kegiatannya.

"Lo masih sama Mahesa kan, La?"

Pertanyaan Angkasa yang tiba tiba membuat Alaska beserta teman-temannya menatap Alaska dengan pandangan bingung.

MaLaka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang