Selamat membaca 🌻
0○0
Katanya sih UTS = Ujian Tidak Serius. Tapi nyatanya kalau tau rapot mereka yang menjadi taruhannya, sama aja pilihannya kaya mati sekarang atau nanti, dan tetep mati.
Alaska menggelengkan kepalanya, untung saja sudah hari terakhir. Membuatnya mau tidak mau memaksakan semangatnya untuk mengerjakan soal soal yang ada dihadapannya.
Ekonomi, Alaska nangis bombai sekarang.
Mari kita lihat di meja Raya yang tidak kalah Frustasinya gadis itu.
Mereka berdua benar benar lemah dengan pelajaran hitung menghitung. Jujur saja, ekonomi aja kalau dapat 76 itu udah syukur karena gak remedi. Mereka lebih milih mengerjakan soal sosiologi yang katanya semua jawbannya benar, dan sejarah walaupun bikin ruwet kepala. Dari pada hitungan?
Bikin BOTAKKKKKK
Alaska sedikit berdoa. Dia emang gak religius banget sih, cuma, tuhan maha penolong bukan?
Alaska mengerjakan soalnya asal, seketemunya aja. Gak ikut rumus yang penting ada hasilnya dan ada juga di pilihan.
Raya yang melihat Alaska mulai menghitung ikut merasa tertandingi, jiwa kompetitifnya gak bisa diam begitu saja.
Akhirnya, Raya juga menghitung semua angka dan perintah soal yang ada di hadapannya.
Satu jam setengah berlalu.
Raya lebih dahulu keluar, meninggalkan Alaska di dalam dengan otak yang terlihat panas.
Waktu dia keluar, pasti teman teman yang lain, yang lebih dahulu keluar menanyakannya. Mau teman sekelas atau kelas sebelah, kelasnya Mahesa.
Pertanyaannya sama "lo kalo soal ini jawab apa? Menurut lo susah gak? Sumpah gue jawabannya segini, lo berapa?" Dan masih banyak lagi.
Raya cuma ngejawab "gatau, yang tau cuma gue, tuhan, sama pak dodot selaku guru Ekonomi" jawabnya santai.
Mahesa yang sedari tadi memperhatikan Raya segera menepuk pelan pundaknya, ingin menguatkan.
Gak lama dari itu Alaska keluar dengan muka yang lebih cerah daripada Raya. Membuat temannya yang lain yakin kalau Alaska bisa mengerjakannya.
Padahal...
Alaska cuma itung kancing, dan kalo gak tau jawab aja C.
Waktu di tanya pertanyaan yang sama Alaska cuma jawab "UTS kaya gini tuh, datang, kerjakan, dan lupakan tau gak?" Dengan tangan yang teribas-ibas santai
"Make it sanstuy, mending kita beli mie ayam, gas gak?"
Raya yang tadinya loyo seakan mendapatkan gairah nya untuk hidup kembali.
"YOKK GUE MAU MIE AYAM NIH 10 SENDOK SAMBEL" ujar nya setengah teriak, kalo ditanya kenapa? Self reward jawabannya
Mahesa hanya mendengus, "hadehh" melihat kepergian Alaska dan Raya.
0○0
Mahesa mendudukan dirinya sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
Iya, Mahesa abis mandi. Dunia gerah banget hari ini, jadi pulang abis nganterin Alaska dia buru buru masuk rumah buat ngebasuh seluruh tubuhnya dengan air yang segar.
Kalau tanya hubungan nya dengan Alaska sudah sejauh mana? Gak begitu jauh, soalnya dia kadang masih terkrsan kaku dan Alaska bukan perempuan yang mudah di dekatkan. Kedekatan mereka kalo menurut Cilla masih hanya sebatas teman.

KAMU SEDANG MEMBACA
MaLaka
FanfictionFt Heesung winter Alaska, si cewek biasa dari kelas sebelah. Dan Mahesa, cowok pemegang angkatan di sekolahnya.