Selamat membaca🌻
0○0
Alaska menunggu sama dengan posisinya tadi, tidak berubah tapi tetap saja dirinya ingin mengumpat karena secara tidak sadar Mahesa sudah memerintah nya.
Sudah hampir 1 jam lamanya, tapi Mahesa belum juga menunjukan batang hidungnya. Tentu bukan hanya Mahesa, tapi Baskara, Aldebaran, Aldo, dan Shaka juga belum menunjukan dirinya.
Leoniel dan sisa teman yang lain terus menyuruh siswa untuk mengganti hari dan sesegera mungkin untuk pulang. Didepan sana masih ada sekumpulan murid dari sekolah sebelah, walaupun terlihat tenang, Leoniel dan Azka mampu menjamin keselamatan mereka.
Begitupun Mahesa disana.
"Lo juga pulang" Leoniel secara tiba tiba menghampiri Alaska yang tengah duduk dengan kaki yang ia silang diatas bangku.
Alaska mengangguk, toh masyarakat sekolah sudah bersiap dan setengahnya sudah bergegas pulang kerumah, Alaska juga mau.
"Gua gak akan di tonjok kan pas didepan" tanya Alaska mewanti.
Leoniel mendengus, "kalo ada yang nonjok lo didepan juga orang nya pasti gue." balas Leoniel sehingga membuat Alaska mencibir
"Cih, belum aja gue patahin tuh tangan" balas Alaska, sedangkan Leoniel hanya tertawa menanggapi guyon milik Alaska, padahal Alaska sendiri tidak bercanda.
"Mobil gue jangan di loakin" ujarnya tiba tiba
"Gue tau nilai ekonomi gue jeblok banget, tapi gue masih punya otak kali lele gurame!" Balas Alaska kesal
"Lagian lo kenapa gak pake mobil gue aja sih?"
"Ya lo mau mobil lo masuk jurang?"
"Gak lah!"
"Yaudah diem, shut."
"Kan lumayan irit ongkos. Dari pada naik angkot."
"Gue. Gak. Bisa. Bawa. Mobil"
Suara tertawa Leoniel yang oktafnya setara dengan lumba-lumba di laut menggema. Dirinya sedang berjalan kearah gerbang sekolahnya, yang dimana masih ramai dengan laki laki diangkatannya yang ingin bantu mengurus masalah serangan saat ini menoleh kearah mereka berdua, sekaligus berjaga jaga jika ada serangan dadakan dari kubu lawan.
"Nama doang lele, sekalinya ketawa lulu" Alaska mendahulukam Leoniel yang masih terbatuk karena tertawa terlalu lebar
"Gue doain gak bisa mingkem mulut lo!" Ujar Alaska sebal, membuat Leoniel lagi lagi tertawa. Sedangkan Alaska kembali menggeleng
"Trus kenapa lo minta mobil ke gue. Songong lagi"
"Lah loh nya iya iya doang kayak bayi, gue kira juga cuma main main. Eh beneran dikasih kuncinya" jelas Alaska
"Bagus deh, mobil gue jadi gak lecet dirumah lo" Leoniel pura pura menggela nafas tenang.
"YA GUE JUGA TAU DIRI KALI, LELE."
Alaska mempercepat langkahnya tanpa perdulikan Leoniel berjalan cepat dibelakangnya.
"Pelan pelan, di depan masih rame" bisik Leoniel, Alaska mengangguk dan jalan perlahan keluar gerbang.
Dan ya, masih sangat ramai. Bahkan alat yang mereka bawa juga masih ada disana. Beberapa siswi berjalan di belakangnya dan Leoniel, Alaska mendengus sebab bisa bisanya dirinya dijadikan tameng oleh warga sekolah.
Sampai seseorang menarik pelan rambutnya, bahkan ia tau siapa pelakunya.
"Kelingking lo mau gue jadiin empat bagian?" Ancam Alaska, menoleh kearah Baskara yang ada disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MaLaka
FanficFt Heesung winter Alaska, si cewek biasa dari kelas sebelah. Dan Mahesa, cowok pemegang angkatan di sekolahnya.