Selamat membaca🌻
0○0
Alaska mengusap wajahnya kasar, terasa berat matanya waktu mengikuti pelajaran saat ini.
Banyak alasan memang.
Tapi Alaska gak bisa bohong bahwa semua omongan dari guru yang mengajar kelasnya di depan saat ini tidak ada yang masuk dikepala Alaska.
Alaska memberanikan diri untuk mengangkat tangannya "izin toilet bu"
Hanya anggukan yang dia dapatkan, Alaska segera pergi meninggalkan Raya yang menatapnya seakan meminta bantuan untuk mengajak dirinya
Alaska hanya menjulurkan lidahnya kepada Raya dan membuat Raya menenggelamkan pasrah wajahnya.
Ia menyusuri sepanjang koridor untuk menuju toilet. Pelajaran sedang berlangsung, jarang ada siswa yang berada diluar kelas. Kecuali kelas mereka yang memang jamkos.
Alaska masuk ke dalam toilet dan mencuci mukanya yang terasa sayu.
Ngantuk.
Lagi, Alaska membasuh mukanya dengan banyak air. Tapi jiwa malasnya kembali datang.
Pelajarannyan akan selesai 10 menit lagi, dari pada masuk ke kelas mending ke tempat lain bukan?
Segera Alaska langkahkan kakinya menuju taman belakang sekolahnya.
SMA Garuda Bangsa memiliki taman belakang yang bisa dibilang cukup terawat. Disana terdapat gerbang yang sering digunakan sebagai gerbang alternatif seperti yang dilakukan angkatannya saat serangan tiba tiba kemarin.
Alaska melihat seseorang menduduki sebuah bangku kayu, tidak mewah, sangat terlihat dibuat dengan keamatiran oleh siswa atau siswi SMA Garuda Bangsa.
Matanya sedang memejam entah memikirkan apa tapi alisnya mengerut.
Alaska santai duduk disampingnya karena masih ada lahan kosong.
Tanpa minat Alaska hanya menatap beberapa tanaman yang masih malu malu mekar sesekali melihat seseorang disampingnya.
Terlihat luka yang sudah lumayan mengering, Alaska merasa tenang sebab tandanya ia rutin mengoleskan salep pada lukanya.
Mahesa Panji Buana adalah objek yang sedang Alaska lihat dan teliti lagi.
Entah dari kapan dan kejadian apa, Mahesa mampu membuat Alaska mengalihkan perhatiannya selama beberapa minggu terakhir ini.
Alaska terus menatap Mahesa yang masih memejamkan matanya. Entah sudah berapa ribuan detik berlalu, tapi Mahesa bagi Alaska adalah objek baru yang wajib diperhatikan setiap harinya.
"AAAAAA-ANJING"
Bugh
Mahesa baru saja membuka matanya terkejut sampai terjatuh dari kursi kayu yang ia duduki karena mendapati Alaska yang menatapnya heran.
"Anjirr" Mahesa mengusap dadanya ya berdetak kencang.
Sedangkan Alaska menatap Mahesa aneh saat terduduk dibawahnya
"Lo... ngapain?"
"Harusnya gue yang tanya itu ke lo Alaska" Mahesa bangkit dari terkejutan nya
"Duduk?"
"Anak umur 5 tahun juga tau lo lagi duduk," balasnya "maksunya lo ngapain, duduk disini" jelas Mahesa.
"Cabut kelas" jawab Alaska yang dibalas dengan 'ckckck' oleh Mahesa
"Gausa gitu, lo juga kesini pasti cabut." Alaska menatap garang Mahesa.
"Gak juga, gue dikeluarin dari kelas" tuturnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MaLaka
FanfictionFt Heesung winter Alaska, si cewek biasa dari kelas sebelah. Dan Mahesa, cowok pemegang angkatan di sekolahnya.