Hal Tak Terduga

2.2K 51 0
                                    

Seperti biasa, aku duduk di kursiku sendirian. Setiap hari tak pernah berakhir dengan baik, hal yang paling kubenci dan tak kusukai harus kualami lagi.

Tania, Putri, dan Dina kembali mengejekku dengan kata-kata menyakitkan. Padahal, aku tahu mereka hanyalah mengandalkan kecantikan dan harta orangtua mereka saja.

"Kamu tahu sebagai seorang gadis yang sama sekali tak menarik, kamu membuatku muak dengan membuat pacarku simpati padamu." ujarnya padaku dengan ekspresi menyebalkan.

Aku tidak mau membuat masalah dengan gadis-gadis populer penyiksa ini, pikirku.

Jadi yang kulakukan hanya diam, dan inilah yang menyulut kekesalan Tania memuncak. Dia mengambil bukuku yang sejak tadi kugunakan sebagai pengalihan lalu melemparnya ke arah pintu kelas.

Ada kekesalan dalam benakku, tapi kucoba bersabar dengan pura-pura tak marah dan bermaksud mengambil buku milikku.

Tak terkira, Tania menarik rambutku dengan kasar, membuat kepalaku serasa akan lepas dari asalnya, aku hanya bisa mengasuh kesakitan.

"Sangat menarik, kupikir sekolah bukanlah tempat bagi preman-preman pasar." seru seseorang dari arah pintu.

Serempak semua orang di kelas memandang kearah seorang gadis yang tak pernah ku kenal itu. Dia seorang pencari masalah, dia tidak tahu bahwa tak ada seorang pun yang berani menantang Tania dan kawan-kawannya.

"Siapa kamu, mau sok jagoan!" seru Tania penuh emosi, sambil melepas cengkramannya dari rambutku.

Gadis itu mendekati kami, dengan sengaja dia menyenggol Tania lalu dengan santai duduk di mejaku.

"Preman ini benar - benar hebat." ujar gadis itu santai.

"Apa katamu!" teriak Tania tak terima.

Tangan Tania sudah hampir mengenai wajah gadis itu, namun dengan tangkas dia menepisnya.

"Dasar bodoh!" umpatnya.

Bel yang berbunyi menghentikan Tania untuk membalas gadis itu. Aku tahu, Tania pasti sangat kesal dengan perlakuan berani gadis itu dan aku yakin Tania akan membalas kejadian itu.

Rahasia SaharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang