Potongan Hati

1K 27 1
                                    

Sahara berjalan tak tentu arah, sesekali kakinya yang lelah membuatnya duduk di pinggir jalan sambil melamun. Banyak hal yang berputar di kepalanya. Setiap sisi jalan yang dia lalui terasa sama, tidak ada jalan yang bisa dia gunakan sebagai jalan pulang. Dia tidak tahu jalan mana yang harus dia tempuh. Dengan seragam sekolah dan tas berisi buku - buku apa yang bisa dilakukan ? apalagi uang sakunya bahkan tidak cukup untuk naik angkot, terlebih taksi. Sahara hanya bisa tertunduk dengan air mata yang tak hentinya mengalir.

Sahara ingat saat masih sekolah dasar mamanya sering mengajaknya jalan - jalan ke kebun binatang bersama. Atau jika tidak ke kebun binatang, mamanya kadang mengajaknya pergi ke taman hiburan atau kalau tidak, mereka akan menonton bersama ke bioskop. Masa - masa sekolah dasar adalah saat yang tidak akan bisa dilupakan.

Namun, apa yang terjadi setelah Sahara masuk SMP. Mamanya seakan lupa kebersamaan mereka, ia sibuk dengan urusan pekerjaan dan hubungannya dengan seorang pria. Sahara tidak pernah melarang hubungan keduanya, tapi perhatian mamanya berubah, sehingga tidak ada waktu lagi untuk Sahara. Sekalipun hanya untuk mengobrol santai antara anak dan orangtua.

' aku tidak mengerti, kenapa ini bisa terjadi. Aku sudah berusaha dengan keras agar mama mau sedikit memperhatikanku sebagai putrinya. Tapi, saat aku mencoba mencari perhatian dengan cara yang saat itu kupikir efektif. Mama selalu marah dan menghukumku. Alasan yang mama ucapkan adalah karena mama ingin sebuah keluarga yang sempurna, jadi sudah seharusnya aku mencoba mengerti dengan kesibukannya. Aku mencoba mengerti, tapi...'

Mama Sahara membawa seorang pria ke rumah dan memperkenalkannya sebagai calon ayah untuk Sahara. Sahara mengerti dan senang awalnya, tapi setelah melihat pria itu membawa seorang wanita ke dalam rumah mereka dan bahkan bermesraan di hadapan Sahara. Sahara sangat kesal dan tidak terima.

' .... saat aku tahu pria itu adalah orang jahat. Aku tidak mungkin membiarkan dia menjadi salah satu dari bagian keluargaku, karena itu aku sering membuat pria itu tidak nyaman, segala cara aku lakukan, tidak perduli mama yang akhirnya marah besar, asalkan pria itu pergi. Hingga Usahaku membuahkan hasil, pria itu tidak tahan dan akhirnya memutuskan hubungan. Aku senang, itu yang ku rasakan.'

Awalnya Sahara sangat senang dengan usahanya yang berhasil saat itu, tapi berbanding terbalik dengan mamanya yang tidak mengerti. Mamanya marah besar, hingga mengurung Sahara di kamar seharian.

' aku tidak menyangka, mama akan semarah itu. Aku lihat dengan jelas air matanya mengalir dengan deras layaknya hujan. Aku tidak bisa membela diri melihat itu. Akhirnya mama mengatakan sesuatu...'

" .... Mama sudah susah payah membesarkanmu, tapi ini balasanmu padaku, hah! Jika saja aku tidak kasihan pada sahabatku, aku tidak mungkin melakukan semua ini."

' ya kalimat yang tidak kumengerti pada awalnya. Aku hanya merasa menyesal dan berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi. Aku pikir dengan menahan semua itu dan mencoba bersikap baik, semuanya akan lebih baik. Tapi kenyataannya, fakta yang kudapat sekarang menjadi jelas. Semuanya terlalu jelas, hingga aku mencoba menyangkalnya. Tapi kenyataan bahwa aku hanyalah beban yang tidak seharusnya ditanggung mama, membuat semua ini terasa sangat menyakitkan.'

Sahara bahkan tidak sanggup mengangkat kepalanya mengingat itu semua. Alasan yang sejak dulu tidak dia mengerti, telah menjadi jelas sekarang. Lalu apa yang bisa dia lakukan saat ini ?

Sahara tersadar dari pikirannya saat merasakan seseorang tengah berdiri dihadapanya, dia mengangkat kepalanya dan menatap orang dihadapannya tanpa ekspresi.

***

" sebenarnya kamu kenapa, Han ?" tanya Beni khawatir. Disampingnya ada Ken dan juga Sheila yang ikut khawatir.

Rahasia SaharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang