Sama

1.2K 32 0
                                    

Pagi - pagi seperti biasa Sahara telah duduk manis di meja makan bersama ibu dan ayah barunya.

Makanan telah tersaji di meja makan sejak tadi, tapi mereka masih menunggu Raihan yang belum turun juga dari dalam kamarnya.

Tak lama berselang, orang yang sejak tadi di tunggu keluar juga. Hanya Raihan bermaksud melewatkan sarapannya pagi hari itu, jika ayahnya tak memanggilnya.

Akhirnya Raihan terpaksa duduk disamping Sahara yang sedang santai seperti tak pernah terjadi sesuatu diantara mereka.

" akhirnya kita semua sudah berkumpul. Jadi, ayah akan memberitahukan satu kabar untuk kalian. Sebenarnya kami telah memutuskan untuk honeymoon ke Bali selama beberapa hari. Hari ini kami akan berangkat. Maka dari itu, ayah harap kalian bisa akur dan saling menjaga." ujar Ayah Raihan menjelaskan.

Raihan terlihat kaget dan kesal, jelas dia tidak suka dengan keputusan ayahnya.

Berbeda dengan Sahara yang hanya bersikap santai karena dia sudah tahu itu sejak kemarin. Dia tidak sengaja menguping obrolan keduanya tadi malam.

Raihan sepertinya sudah tak tahan lagi berada disana. Raihan berdiri sehingga kursi yang di dudukinya terdorong kasar. Suara piring yang berbenturan dengan sendok pun menambah suara gaduh.

" jangan harap aku mau akur dengannya !" seru Raihan sebelum akhirnya berlalu pergi.

Sahara berpura - pura tak mendengar apapun, dan mulai menyantap sarapan paginya.

" kamu setuju , Sahara?" tanya ayah Raihan ingin tahu.

Sahara hanya mengangguk, karena memang itulah yang ibunya inginkan.

" tapi, aku agak khawatir. Raihan itu sedikit...." ucapan ayah Raihan terputus oleh Sahara.

" Sahara akan baik - baik saja," potongnya.

Mereka akhirnya benar - benar memutuskan untuk pergi. Sahara jelas, harus mulai memikirkan nasibnya.

***

Sahara pulang bersama Dewi, naik angkot.

" Sahara, Tania akhir - akhir ini tidak lagi mengerjaiku. Kurasa dia lagi sibuk sama gebetan barunya. Itu tuch si Fadli." cerita Dewi.

Sahara hanya diam tanpa berkomentar apapun.

" oh iya, kamu pasti belum tahu ya siapa itu Fadli. Fadli itu salah satu cowok populer di sekolah selain si dingin, Raihan." ujar Dewi melanjutkan.

Sahara justru meminta mobil angkot berhenti.

" aku duluan." ujar Sahara sebelum turun angkot.

" huh, dia itu memang bukan orang yang cocok diajak bicara." gumam Dewi.

***

Sahara sampai di rumah tepat waktu, dan rumah cukup sepi hari itu.

Ternyata bi yuli ada urusan di kampung, jadi pembantu rumah tangga yang ada di rumah hanya satu orang.

Tak lama berselang, Raihan pulang. Dia berjalan melewati Sahara, menuju ke kamarnya dan tak lama kemudian dia sudah berganti pakaian lalu pergi lagi. Entah apa yang akan dilakukannya.

Sahara tak berpikir untuk bertanya apa pun padanya. Dia hanya butuh ketenangan di rumah itu bukan musuh.

Malam harinya,

Sahara masih terjaga malam itu, karena ada satu acara tv yang menurutnya cukup menarik.

Melihat Raihan masuk rumah seperti pencuri membuat Sahara menatap Raihan.

Raihan pulang sangat larut hari itu, dari pakaiannya tercium bau asap rokok.

" apa ini yang selalu kamu lakukan di rumahmu?" tanya Raihan dengan nada mengejek.

" lalu apa bedanya denganmu ? Pulang tengah malam dengan bau yang sangat menyebalkan. Jadi ini, jalanmu untuk mati secara perlahan - lahan." balas Sahara dingin.

" memang apa perdulimu ?" ujar Raihan, tak kalah dingin.

" sekarang aku perduli karena kita telah menjadi keluarga. Apapun yang kamu lakukan selama orangtua kita masih bersama, status kita takan berubah." ujar Sahara meyakinkan.

" begitukah, ucapanmu itu hanyalah omongkosong bagiku." tegas Raihan.

Sahara mendekati Raihan, hingga jarak mereka sangat dekat. Dia lalu menepuk pundak Raihan lembut.

" kadang apa yang kamu lihat tidak selalu sesuai dengan apa yang kamu pikirkan." nasehat Sahara.

Raihan yang tidak suka dengan perlakuan Sahara terhadapnya, dengan kasar menepis tangan Sahara.

" apapun yang akan kamu lakukan. Aku tak akan terpengaruh." ujar Raihan keras.

Raihan berlalu pergi dengan dingin menuju kamarnya, dan Sahara hanya bisa menatap punggung Raihan.

" aku tahu kita sama." gumam Sahara.

Rahasia SaharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang