" kenapa kamu disini Han, bukannya hari ini ibu baru kamu mulai pindah ke rumahmu?" tanya Beni sambil memainkan I-padnya.
" untuk apa? sejak awal, aku tidak setuju dengan pernikahan itu." ujar Raihan kesal.
" sabar bro !" ujar Beni menenangkan.
Saat itu, Sheila yang baru tiba, duduk di samping Raihan.
" lagi pada ngobrolin apa nich !" sapa Sheila ceria.
" liat tuh Shei, pacarmu lagi BT karena orang baru yang bakal tinggal di rumahnya." goda Beni.
Raihan kesal, akhirnya dia pun beranjak dari duduknya dan berlalu pergi. Semuanya terdiam, sedang Sheila mencoba menyusul kekasihnya yang sedang kesal.
" Ben, mulut tu gak bisa dijaga ya !" seru Ken.
" biasanya Raihan gak pernah bereaksi kaya gitu." pikir Beni.
Di luar cafe,
Sheila memanggil -manggil Raihan hingga dia berbalik, " kenapa harus marah, Beni kan cuma becanda !" tanya Sheila.
" ya, tapi dalam situasi yang tidak tepat. Kamu pikir aku begitu baik sampai tidak akan pernah marah di setiap kesempatan !" ujar Raihan.
" aku mengerti. Sekarang kamu mau kemana ?" tanya Sheila perhatian.
" aku harus menenangkan diri, jadi jangan ganggu aku !" jawab Raihan dingin.
" aku kan pacar kamu, cerita aja sama aku. Aku pasti akan menjadi pendengar yang baik." ujar Sheila meyakinkan.
" tidak usah, kurasa lebih baik kita akhiri saja hubungan ini sekarang. Aku tidak bisa terus selalu seperti ini. Aku tidak mau menyakitimu dan seseorang. Jadi, lebih baik kita akhiri saja."
Sheila bingung, dia tidak terima. " katakan alasannya, kenapa kamu berkata seperti itu ?"
" aku rasa, semuanya cukup sampai disini saja. Aku sudah mencoba, tapi aku tidak bisa ... Maaf." ujar Raihan sebelum kemudian berlalu.
Sheila hanya bisa terpaku menatap kepergian Raihan, airmatanya tidak bisa dihentikan lagi.
***
Sahara tengah duduk di bawah pohon rindang yang berada di halaman rumah Raihan. Disamping pohon ada sepasang ayunan. Beberapa meter dari taman, terdapat bagasi mobil beserta parkiran yang cukup luas. Sahara hanya dapat memandangi, rumah yang luas, mewah dan artistik itu dengan pandangan nanar.
" inikah yang mama inginkan selama ini ?" tanya Sahara dalam hati.
" . . . . Berapa lama mama sanggup bertahan dari penolakan laki - laki itu. Aku akan melihatnya, ma." lanjut Sahara.
Sahara kemudian beranjak dari duduknya dan segera masuk ke dalam rumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Sahara
RomanceSahara mendapati mamanya menikah dengan seorang duda beranak satu. Dia sadar, akan kebencian yang pemuda itu taburkan. Hingga kemudian, berbagai fakta mengejutkan merubah jalan hidupnya yang seperti gurun sahara.