Jangan lupa Follow dan Vote
.
.
⛔JANGAN LUPA VOTE DULU
.
.
⛔SPAM KOMEN⛔
.
.
⚠️BERI TAHU SAYA BILA MELIHAT TYPO⚠️
.
.
HAPPY READING
🐧
●●●●●BAZAR MAKANAN
Sore itu, Aqilla dan Ratu berniat pergi ke bazar makanan yang ada dipusat kota. Katanya bazar itu buka selama tiga minggu ke depan. Entah memperingati apa, tapi, bazar itu diadakan oleh pihak swasta.
Aqilla dan Ratu menuju ke lokasi bazar tersebut diantar oleh satpam rumah Ratu dengan mobil. Setibanya di lokasi, Ratu meminta kepada sopirnya bahwa beliau bisa meninggalkan Ratu dan Aqilla pulang. Jika Ratu ingin pulang Ratu akan menelepon beliau. Beliau mematuhi permintaan Ratu dan pulang.
Ratu dan Aqilla menyusuri jalanan yang dihiasi lampu-lampu serta gantungan lampion yang memperindah tempat itu. Setibanya dipusat bazar, Ratu menghirup berbagai jenis bau makanan yang membuat dirinya semakin lapar.
"Kita beli apa ya?" tanya Aqilla menatap Ratu. Mereka masih berada ditengah jalan yang kanan dan kiri mereka adalah stand makanan.
Ratu menatap kesekililingnya dan melihat sebuah stand dengan tulisan 'Mie Aceh'. Ratu segera menuju ke tempat itu dan menghiraukan Aqilla. Aqilla yang melihat Rtau langsung menuju ke sebuah standpun berdecak kecil ditempatnya.
"Tuh bocah kebiasaan," ujar Aqilla kemudain melangkah menyusul Ratu.
"Bu, Mie Acehnya dua," ujar Ratu memesan kepada ibu penjaga stand itu. Ibu itu pun mulai memasak dua porsi Mie Aceh.
"Perasaan gue gak pesen juga," ujar Aqilla.
Ratu menatap Aqilla dan memutar bola matanya malas. "Lagian siapa juga yang mesenin lo. Orang itu dua porsi buat gue, lo kalo mau, pesen lagi sendiri," ujar Ratu. Mendengar itu Aqilla menatap Ratu malas. Untung bestie.
"Ini, totalnya tiga puluh delapan ribu," ujar ibu penjaga stand itu. Ratu mengeluarkan uang dari dompet baby blue nya dan membayar dengan nominal pas. Ratu dan Aqilla kembali melangkahkan kaki menuju ke stand lain. Kali ini Aqilla lah yang memimpin.
Mereka berjalan ke stand makanan. Ratu membaca nama stand itu, "Siomay ikan, Bandung asli?" Sambil mengangkat alisnya.
Aqilla langsung menepuk pundak Ratu. "Dodol! Siomay Bandung, ikan asli!" ujar Aqilla. Ratu hanya terkekeh mendengar protesan Aqilla.
Mereka berjalan ke stand itu dan memesan. "Pak, Siomaynya 1 porsi,' ujar Aqilla.
"Dua pak!" ujar Ratu. Pak penjaga stand itupun mengambilkan dua porsi siomay. Aqilla membayarnya.
"Gitu dong bestie, sekali-kali bayarin," ujar Ratu yang berjalan lebih dulu dan menuju kesebuah stand minuman.
Lain hal dengan Aqilla yang berjalan dibelakang Ratu yang sedari tadi menatap kesal Ratu. "Bestie-bestie, mata kau," ujar Aqilla.
"Bu, es kelapanya dua," ujar Ratu.
"Lo rakus banget si," ujar Aqilla membisiki Ratu. Ratu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Kali ini satu buat lo," ujar Ratu.
Alhamdulillah, balasan perbuatan baik kali ini instan terbalas. Batin Aqilla.
"Berapa, Bu?" tanya Ratu.
"Dua belas ribu dek," ujar Ibu penjaga stand itu. Ratu membayarnya dengan uang pas lagi.
Kini Ratu dan Aqilla beralan menuju jejeran gazebo. Di mana disitu tempat untuk memakan makanan yang telah dibeli oleh para pembeli. Ratu dan Aqilla duduk di Gazebo dengan nomor 3. Ini tentu tidak geratis, harus membayar sewa sebesar lima belas ribu per gazebonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
StarQueen [END]
Fanfiction"Takdir membawa ke kota ini" ••• "Kalian butuh berapa?" . . . "Cantik." Sial, pandangan pertama di kantin membuat dua makhluk hidup itu semakin terikat. Apalagi ketika ternyata sepupu dari sosok cewek itu adalah circle setongkrongan, sekelas dan se...