DIACAST3

414 25 19
                                    

Jangan lupa Vote & Spam komen
.
.
.
HAPPY READING
•••••
💓🐧💓
DIALOG CAST #03

Author : "Halo! Welcome back di lapak saya! Aduhay senangnya bisa sebebas ini. Udah lepas dari organisasi dan disibukkan dengan revisian artikel serta tugas dan rangkuman yang harus dikerjakan. Tapi, gak apa, kalau aku masih sempet upload part ini berarti aku ada waktu senggang. Btw, apa kabar? Ngaku kalian yang nungguin ini. Ekstra part aku upload tanggal 1 ya. Soalnya sebagai penutup juga bahwa cerita ini benar-benar udah selesai. Hmm...Bakalan kangen banget sama Alpred si, secandu itu namanya dihati author. JIAKH!"

Music

Author : "Oke, langsung aja kita saksikan perbincangan antara Alpred dan Arand. Dua tokoh random yang author ciptakan. Selamat menguping!"

Music

Arand : "HALO GUYS!"

Alpred : " HOLA GUISSS!"

Arand : (Menatap Alpred sinis) Lo bisa bahasa gaul gak si?"

Alpred : " Bisa. Kenapa emang bang?"

Arand : "GUYS! BUKAN GUIS!"

Alpred : " Ya elah gitu doang. Ingat, bahwa 'berani beda itu hebat'."

Arand : "Serah lu dah."

Alpred : "Kita di sini mau ngapain Bang Arand? Nyothor ngundang kita gak percuma nih. Kita kudu bayar pake es buah dulu."

Arand : "Bener juga. Ngapain ya? Cerita-cerita aja kali ya?"

Alpred : "Sabi!"

Arand : "Gue baru inget, kata nyothor ada yang reques kita bahas janda komplek."

Alpred : "Janda? Komplek? Wah di komplek rumahnya Loja tuh janda-jandanya semlehoy banget."

Arand : "Elu masalah janda aja cepet."

Alpred : "Ya, gimana ya bang? Realistis aja si, gue sering main ke rumah Loja."

Arand : "Pasti lu di godain kan?"

Alpred : "Iya! Mana dandanannya beuh! Ngejreng kaya trafic light!"

Arand : "Buset kalau ngomong lu! Jangan begitu, mereka dandan butuh effort buat memuaskan suami mereka."

Alpred : "Iya juga si....Lah kan janda bang!"

Arand : "Lu juga Pe-A. Main iya-iya aja."

Alpred : "Ada booking-an janda soalnya."

Arand : "Anjir! Tobat lu, masih TK juga."

Alpred : "Habisnya warnanya menarik bang. Sayang di lewatkan."

Arand : (Menggelengkan kepala) "Heh, dari pada di komplek rumahnya Loja, mending di komplek rumahnya si Bimoli. Jandanya masih 20 tahunan, korban nikah muda menghindari zina."

Alpred : "Jangan hoax lu bang, dosa lo memfitnah anak orang janda."

Arand : "Kaga hoax, gue udah survey. Masih fresh dan soft colour."

Alpred : "Lu mah ngapain yang janda kalau ada yang biasa."

Arand : "Yang berpengalaman beda, Pred. Lu tau apa si, sunat aja baru kemarin."

Alpred : "Mana ada! Gue udah sunat dari SD kelas 3 ya! Lu kali bang yang SMP kelas 1 baru sunat!"

Arand : "Woy! Jangan bahas sunat, malu woy malu!"

Alpred : "Back to topic. Janda komplek menggoda iman."

Arand : "Gue kenalan sama satu janda di komplek rumahnya Bimo."

Alpred : "Anak berapa?"

Arand : "Belum punya anak. Masih umur 24 tahunan. Katanya si di cerai karena ketahuan ngerjain skripsi sama kelompok belajarnya. Masih cantik, glowing, shimering, splendit, blendit."

Alpred : "Anjir! Lakinya nikahin karena apa si? Kasian bener mending buat gue."

Arand : "Ya mana gue tau. Tapi, dia bilang jadi janda di usia muda gak enak. Dia juga nyesel karena nikah muda demi menghindari zina. Katanya gak se-enak yang dibayangin apalagi sama yang beda satu tahun."

Alpred : "Ya, bener juga si. Kasian ya, kira-kira kalau gue lamar mau gak ya?"

Arand : "Ogah si kayanya. Seleranya dia yang sugar dady bukan anak sekolahan."

Alpred : "Bapak gue sugar dady. Menjanda udah lima tahun."

Arand : "Janda? Bapak lo? Bego! (sambil menoyor kepala Aplred) Duda! Kalau janda buat cewek!"

Alpred : "Sama ajakan jomblo setelah nikah."

Arand : "Tau ah gue capek ngomong sama lo!"

Alpred : "Gue juga capek ngomong sama lo, gak bermutu bahasannya janda."

Arand : "F*ck. Lo yang mulai."

Alpred : "Gue peduli? Kagak!"

Arand : "UDAH MENDING LO NIKAH AJA SAMA BUNDA LEHA. JANDA DI KOMPLEK RUMAH GUE!"

Alpred : "Ogah! Mending bapak gue, gue jodohin sama tante Jumiyem."

Arand : "Jumiyem tetangganya Loja?"

(Alpred mengangguk)

Arand : "Ya mending sama Bunda Leha! Umur masih 35-an. Tante Jumiyem itu umurnya udah kepala 4."

Alpred : "Ya sesuai sama bapak gue juga kepala 4."

Arand : "Cerdas dikit kalau nyari emak baru!"

Alpred : "Tapi masakannya Tante Jumiyem enak Bang Arand! Lo kagak pernah cobain si!"

Arand : "Jangan-jangan lu di pelet lagi."

Alpred : "Amit-amit! Lu kalau ngomong jangan ngasal bang!"

Arand : "Ah! Udah deh gue nyerah ngobrol sama ni bocah. Nyotor besok-besok undang gue sama Fasya aja deh, biar bisa gue buli. Ni bocah di buli ada aja jawbaannya. Capek gue!"

Alpred : "Lah ngebandingin gue. Emak gue aja kaga pernah ngebandingin gue."

Arand : "Peduli setan!"

Arand bangkit dari duduknya dan meninggalkan Alpred sendirian.

Alpred : "Oke gaes! Terimakasih dan babai."
(Alpred melambaikan tangan dengan senyuman yang sangat merekah)

Alpred bangkit dari duduknya dan menyusul langkah Arand.


BAIK!

Readers-ku yang budiman. Mungkin ini akan jadi part dialog terakhir yang author tulis.

Terima kasih atas antusias dari kalian dan support untuk part dialog yang author buat.

Next, tanggal 01 Februari 2022 akan author serahkan ekstra part kepada kalian.

Selamat menunggu dan.... See you di ekstra part

StarQueen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang