Jangan lupa Follow dan Vote
.
.
⛔VOTE DOELOE SHAYY⛔
.
.
⛔JANGAN LUPA SPAM KOMEN⛔
.
.
⚠️BERI TAHU SAYA BILA MELIHAT TYPO⚠️
.
.
HAPPY READING
🐧
●●●●●Motor Baru
"Neng Ratu!"
Bi Inah mengetuk pintu kamar Ratu dan memanggil Ratu. Dari dalam Ratu langsung membuka pintu kamar itu.
"Ada apa Bi?" tanya Ratu.
"Ba!" ujar Rifal yang bersembunyi disebelah kanan pintu sehingga Ratu tidak melihatnya. Ratu menatap Rifal datar, Dia tidak kaget dengan jump scare yang Rifal berikan.
"Tutup mata dulu," ujar Rifal. Ratu mengerutkan dahinya saat Rifal berjalan ke belakang Ratu dan membawa kain penutup mata.
"Apa nih. Jangan ngerjain gue lo ya!" ujar Ratu protes yang matanya sudah mulai di tutup.
"Gak, tanya aja sama Bi Inah, ya kan Bi?" ujar Rifal.
"Iya, tenang aja Neng, Neng Ratu pasti seneng," ujar Bi Inah membela Rifal.
Rifal dan Bi Inah menuntun Ratu yang matanya tertutup menuju ke lantai bawah. Lebih tepatnya ke garasi. Sementara Bi Inah menelepon seseorang dengan handphone nya Rifal yang sudah Rifal serahkan kepada Bi Inah sedari tadi.
"Taraa!!!"
Suara itu berasal dari Rifal, Bi Inah dan tiga orang dari dalam telepon. Ratu membuka matanya perlahan dan melihat sebuah motor sport berwarna navy sudah berada dihadapannya. Kemudian Ratu menatap kearah Rifal dan handphone yang ada ditangan Bi Inah.
"Papa, Mama, ulang tahun Ratu kan masih lama," ujar Ratu.
"Kak, kakak bukannya terima kasih udah dibeliin motor yang kakak mau malah bilang gitu ih," ujar Bulan, Adik Ratu dari dalam jaringan.
"Bukan gitu. Ratu lebih suka nebeng dari pada bawa motor sendiri," ujar Ratu sambil terkekeh.
"Kasian Rifal sama pak satpam kalau kamu nebeng atau diantar jemput terus. Lagian bentar lagi juga kamu ulang tahun, makanya mama sama papa beliin kamu motor," ujar Mama Tiya, Ibunya Ratu.
Ratu tersenyum senang. "Terima kasih ma, pa," ujar Ratu.
"Iya sayang. Tapi, ingat! Kalau ke mana-mana harus dijagain sama Rifal ya, minta temenin dia kalau kamu bawa motor sendiri," ujar Mama Tiya. Ratu mengangguk paham dengan senyumannya.
"Rifal jagain anak Om ya, awas aja kalau lecet. Kamu saya pecat jadi ponakan," ujar Papa Andra, Ayahnya Ratu.
Rifal mengangguk. "Siap Om Andra! Pasti Rifal jagainlah, adek Rifal ini," ujar Rifal dengan sika hormat. Mereka semua tertawa atas sikap Rifal tadi.
"Ya udah kalau gitu, Mama sama Papa mau ngurusin kerjaan dulu, jaga diri ya sayang," ujar Mama Tiya.
"Oke ma, hati-hati," ujar Ratu.
"Hati-hati juga kamu, bye," ujar Mama Tiya dan Papa Andra. Ratu juga ikut melambaikan tangan. Tak lama panggilan tersebut mati.
"Seneng gak?" tanya Rifal sambil menyambut handphone yang diserahkan oleh Bi Inah. Bi Inah masuk ke dalam rumah untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang belum selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
StarQueen [END]
Fanfiction"Takdir membawa ke kota ini" ••• "Kalian butuh berapa?" . . . "Cantik." Sial, pandangan pertama di kantin membuat dua makhluk hidup itu semakin terikat. Apalagi ketika ternyata sepupu dari sosok cewek itu adalah circle setongkrongan, sekelas dan se...