Duduk berdua dibalkon dengan pemandangan salju yang berjatuhan memberikan kesan sendiri bagi Solji maupun Yoongi, mengingat semua waktu yang telah mereka lewati bersama sampai sejauh ini.
"Kamu kapan bosen ya sama aku?" Ditengah ke seriusan Yoongi yang menikmati keadaan tenang dan santai ucapan Solji membuatnya menoleh kearah wanita itu.
"Gak ada pertanyaan lain?" Tanya Yoongi balik.
Solji menghela nafas berjalan kearah pagar, mengulurkan tangannya dan membiarkan salju mengenai telapak tangannya.
"Semoga sih enggak, kamu tau kan sekarang banyak banget suami yang selingkuh dari istrinya" Ucap Solji, entahlah dia jadi khawatir tiba-tiba.
"Itu namanya dia gak bersyukur, dia gak bener-bener cinta makanya selingkuh" Ucap Yoongi.
"Terus kalau kamu bersyukur dan cinta enggak punya aku?" Tanya Solji lagi.
"Sedikit bersyukur" Jawab Yoongi.
Solji menoleh dengan tatapan tajam dia langsung menendang kaki Yoongi yang tidak bersalah itu.
"Jahat banget sedikit bersyukur" Ucap Solji.
"Aku belum selesai ngomong" Ucap Yoongi.
"Alasan" Balas Solji.
"Sedikit bersyukur tapi setelah ada Yuyu, setelah kamu tahan dengan semua sifat dan kelakuan aku jadi sangat sangat bersyukur" Ucap Yoongi.
Solji malu-malu kucing setelahnya.
"Jadi perempuan itu gak mudah" Ucap Solji.
"Jadi laki-laki juga gak mudah" Balas Yoongi.
"Lebih mudah dong kamu gak ngelahirin gak hamil gak mens setiap bulan" Ucap Solji.
"Enggak dong laki-laki juga susah dia harus berusaha cukupin kehidupan istri sama anaknya, harus ngedidik istri dan anaknya supaya jadi orang baik, tanggungjawab nya lebih besar" Balas Yoongi.
"Aku kaya, kamu gak perlu cukupin aku karena udah lebih dari cukup aku juga orang baik lebih baik dari kamu jadi kamu gak perlu didik aku jadi orang baik" Ucap Solji.
"Oke, perempuan itu gak pernah salah" Ucap Yoongi dengan wajah sebal.
"Ada juga perempuan yang salah" Balas Solji.
"Mana dimana salahnya?" Tanya Yoongi karena setaunya pasti perempuan itu selalu benar kalau salah ya benar.
"Ya itu mau sama laki-laki brengsek terus buta lagi udah tau brengsek eh mau diajak nikah" Ucap Solji.
"Kamu kebanyakan nonton drama kan jadi bahas ini?" Tebak Yoongi karena jarang banget Solji bahas tentang hal ini.
Solji diem gak jawab karena memang beberapa hari belakangan ini dia jadi suka nonton drama atau series yang ada selingkuh-selingkuhnya gitu.
"Hmm" Ucap Solji.
"Kayaknya besok wifi aku putus" Ucap Yoongi.
"Kenapa?" Tanya Solji dengan suara kencang.
"Ya habisnya dibuat nonton drama gak jelas" Ucap Yoongi.
"Jelas dong sayang, ada drama jadi buat aku antisipasi kalau-kalau kamu tiba-tiba selingkuh" Ucap Solji.
"Astagah" Pusing kepala Yoongi dia aja cuma diem keluar pun jarang ketemu juga Hobi lagi Hobi lagi.
"Kan kalau" Ucap Solji.
"Emang antisipasi nya apa?" Tanya Yoongi.
"Rahasia dong nanti kamu tau aku mau ngapain tapi sih yang pasti aku bakalan patahin jari-jari kamu sampai gak bisa ngetik lagi" Ucap Solji dengan wajah devilnya.
"Kamu gak akan tega aku sih tau" Ucap Yoongi gak terlalu serius menanggapi.
Solji duduk lagi kali ini bukan dibangkunya tapi dipangkuan Yoongi.
"Makanya aku berharap kamu gak akan sakitin aku sampai sejauh itu" Ucap Solji sambil mengelus kepala Yoongi.
Yoongi menatap Solji dalam dia juga gak ada niat sama sekali buat sakitin Solji, karena dia udah janji sama dirinya sendiri akan terus mencintai Solji sampai akhir hidupnya.
"Tenang aja kalaupun aku selingkuh paling cuma buat mainan" Ucap Yoongi.
Solji mencubit kedua pipi Yoongi kencang sampai yang punya pipi kesakitan dan pipi Yoongi jadi mirip kepiting rebut.
"Ngomong sekali lagi" Ancam Solji.
"Galak banget istriku satu ini" Yoongi balas mencubit pipi Solji tapi tidak kencang.
"Kalau gak galak nanti aku ditindas" Ucap Solji.
Yoongi menganggukan kepalanya supaya pembahasan ini cepat selesai.
"Harapan kamu apa dipenutup tahun ini?" Tanya Yoongi ganti topik, memang jadi kebiasaan untuk mereka berdua saat salju pertama turun mereka memohon sebuah harapan.
"Tebak" Ucap Solji.
"Supaya Yuyu punya adik?" Tebak Yoongi pertama yang membuat Solji menarik hidung nya.
"Mesum" Ucap Solji.
"Tapi kamu suka kan?" Tanya Yoongi dengan wajah seperti om om ganjen.
Solji menggelengkan kepalanya, "harapan aku pengen terus sama kamu sampai surga, pengen Yuyu tumbuh jadi gadis yang kuat dan ketemu jodoh seperti Papanya" Ucap Solji.
Yoongi menanggapi dengan mencium Solji dengan agak panas.
"Aku itu limited edition" Ucap Yoongi setelah ciuman agak kearah panasnya itu.
"Kamu berharapnya apa?" Tanya Solji.
"Kamu belum berharap" Jawab Yoongi apa adanya.
"Loh kok belum" Ucap Solji.
"Ya aku tadi mau berharap kamu langsung nanya tentang selingkuh jadinya gak jadi" Ucap Yoongi benar adanya.
Solji menghela nafas, sabar suaminya ini memang limited edition.
"Yaudah sekarang berharap sana" Ucap Solji dia ingin bangun dari pangkuan Yoongi tapi ditahan oleh Yoongi.
Mereka saling bertatapan mesra, *yaampun author bayanginnya jadi mau.
"Bahagia, tenang, damai, sehat, banyak uang, Yuyu jadi anak jenius kayak aku, hidup sama kamu selamanya dan... " Ucapan Yoongi terjeda.
"Punya kesempatan selingkuh" Ucapnya di ending yang langsung dicekik oleh Solji.
"Aku bunuh beneran nih yaa" Ucap Solji kesal.
Tapi setelah itu terdengar suara tangisan dari kamar yang menandakan bahwa Yuyu butuh susu lagi, akhirnya Solji melepaskan cekikannya dileher Yoongi.
"Awas aja mohon aneh aneh misi bikin adek buat Yuyu gagal" Ucap Solji.
"Bercanda sayangku" Ucap Yoongi sok manis.
"Ayo buruan masuk Yuyu nyariin kita" Ucap Solji.
Yoongi nurut dia langsung tutup jendela dan bawa gelas masuk kedapur sekalian mencucinya dan ke kamar.
Dia tersenyum begitu mendapati dua kesayangan nya sudah terlelap dia mengambil Yuyu memindahkan Yuyu ke kasur bayinya dan memeluk Solji erat.
"I love you Ji" Ucap Yoongi mencium kening Solji dan menyusul tidur.
...
![](https://img.wattpad.com/cover/221824190-288-k170667.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOONGI PT. 2
Fiksi Penggemar(ONGOING) [SERIES WITH...] LANJUTAN DARI WITH YOONGI Kehidupan keseharian Yoongi dan Solji setelah menikah dipenuhi dengan berbagai liku-liku kehidupan, akankah Yoongi dan Solji mampu menghadapai liku-liku kehidupan setelah menikah untuk selalu bers...